Ya Allah , kami adalah hamba yang selalu berlaku dholimMengharapkan balasan amal dariMu, tapi sedikit sekali, kami beribadah dan mensyukuriMuDari terbukanya mataku saat bangun,Yang kuhitung adalah beratnya tugasku hari ini kan kujalaniBelajar yang menjemukanMembantu Ibu yang mengesalkanMenjaga adik..yang membuat waktuku tersita tuk bermain.Belum lagi suara adzan..begitu berat ku melangkah sholat Ya AllahHidangan berbuka yang Cuma lauk sekedarnya.Tidur di alas yang keras penuh sesak bersama kawanHariku penuh dengan keluhanLupa aku betapa..Nafas ini Kau beri tanpa menuntutku tuk berterimakasihMata ini Kau beri..membuatku mengagumi warna cantik alam ini..Ayah bunda yang selalu hadir menyayangiku..Adalah wujud kecil Rasa CintaMu padakuKau ijinkan Aku Hidup Meski Aku Lalai menyembahMuKau tetap beri Aku..orang-orang yang mengasihiku.Meski aku lalai..mengucap syukurku PadaMu..Ya Allah Andai Kau hitung nilai surgaMu..seharga sholat danPuasaku..Niscaya tak ada satu makhlukpun yang masuk didalamnyaWaktu ku berbuat amal kebaikanTak sebanding dengan waktu yang kupakai tuk keburukanSholatku pun sering tak hadirkan Engkau Tuk KusembahPuasaku hanya sampai menahan lapardn dahagaSementara dusta dan bicara sia-sia biasa kulakukan jugaYa Allah..Aku hidup di jaman dimana kiamat kian dekat..Dimana ghibah, dan dusta sudah biasaDimana pacaran, perkelahian, permusuhan adalah kawan dekatku.Dimana dunia dan harta lebih kuhormati dibandingAyah bundakuGuru-gurukuKiamat kian dekat.Dimana sholatku tidaklah menghalangiku tuk mencuri, mencela, dan berkata dusta..Ya Allah ampuni akuMasukkan iman dalam hatikuAjari Aku Tuk mengenalMuTambahkan rasa cinta KepadaMuDan dekatkan aku bersama orang yang mencintaiMuAllah...ampuni akuaJadikan akuAnak-anak jaman..Pembawa lentera imanPengangkat derajad ayah bunda di dunia dan akhiratPemberi mahkota.bagi orangtuaKarena bacaan Quran yang kusenandungkan..Allah..Berilah Ilmu yang masuk ke dalam hatiku,,Menghiasi pesona laku ku dengan akhlak di dirikuIjinkan aku tuk menyebutMuDalam sedihkuDalam senangkuDalam setiap langkahku mencari Ilmu..Dalam setiap mimpiku..tuk meraih cita-citaKu..Jadikan aku kelak menjadi guru yang sholihJadikan aku kelak jadi dokter yang sholihJadikan aku kelak jadi insinyur yang sholihJadikan aku kelak jadi pengusaha yang sholihJadikan aku pemimpin yang sholihJadikan aku kelak jadi orang yang terkenal dan tetap sholihJadikan aku apapun ,tetaplah kesholihan menghiasikuTetaplah Engkau hadir di hatiku..Tetaplah rasa Takut akan adzabMu menancap di pikirankuDalam sendiriku..tetapku MengingatMu Ya allah.Jadikan aku Tuk Selalu ada dalam iman..Bersama orang –orang yang sedikit mengingatMu Di akhir jaman................................................................
Minggu, 13 September 2009
Jumat, 28 Agustus 2009
HIKMAH SUBUH

Malam tadi, saya kedatangan tamu mas Odi beserta istrinya, alumni SMAN 9 Surabaya. Sekarang beliau tinnggal di Bogor. Ya , seperti biasa kawan lama yang kenal di masa SMA, seperti sebuah magnet yang membuat kita seakan masih berada dijaman SMA, juga. Bikin semangat jiwa muda tumbuh.dan memori jaman SMA menyeruak lagi. Teman-teman komunitas istighosah dan membolos sekolah hanya karena memburu para sesepuh agama ..sebagai pencari Tuhan dan kedamaian.Ada Mas Yusuf alumni SMA 9, yang ternyata barusaja meninggal dunia, almarhum mbak Azza yang juga telah mendahului kami.Disebut beberapa nama yang kini kami kehilangan jejaknya. Meski saya tidak berasal dari SMA 9, komunitas yang dulu terikat dalam ikatan kuat majlis dzikir yang dibentuk waktu itu, oleh para kakak kelas, untuk memaknai arti ukhuwah, kini kurasakan dalam sekali dampaknya. Ikatan itu terasa hingga lebih dari 15 tahun periode perjalanan hidup masing-masing diantara kami. Perbedaan tempat dan jarak tak jadi penghalang untuk menarik magnet ikatan itu. Kunjungan beberapa kawan lama ke Purwakarta, tempat saya kini tinggal, begitu saya syukuri, dan belajar betapa ikatan yang dibangun karena sama-sama dalam komunitas pecinta Tuhan dan pencari makna Tuhan dalam hidup.membawa pertemuan-demi pertemuan yang sungguh terasa dalam.Pembicaraan berlanjut, hingga bagaimana kita memaknai penyembahan. "Totalkan hatimu untuk meyembah pada Tuhanmu,selalu tetapkan niat hanya untuk Allah. Biarkan nanti rizki itu mengikuti".Kata-kata yang terucap ringan diantara makan sahur yang kami lakukan, menjadi terasa begitu dalam pemaknaannya.Terkadang, dalam doa-doa kita, dalam setiap sholat kita.kita tujukan niat kita untuk sesuatu yang lebih bermakna dunia. Misalkan saja, " Ah Aku sholat dhuha biar rizki ku bertambah....Ah aku lakukan bertahajud, biar hajat ini terkabul. Kita letakkan niat dunia yang mendahului amal Ibadah kita. Jadilah Ibadah tapi tetaplah dunia jadi utama. Itulah yang banyak dilakukan kebanyakan manusia.Cobalah kita mengevaluasi lagi niat awal ibadah kita.Jadikan setiap amalan ubudiyah kita dengan niat untuk membawa kita pada bertambahnya rasa cinta padaNya.Sebagai ungkapan syukur akan karunia yang tidak terukur..pemberian yang terberi, tanpa kitameminta.Begitu banyak karunia yang kita terima hingga kita lupa berterima kasih padaNya. Adakah kita meminta diberi untuk bisa hadir didunia ini.??Adakah kita meminta untuk di karuniai sepasang mata, sepasanga telinga dan tubuh yang maha sempurna ini.?? Tidak pernah kita memintanya..begitu saja Tuhan melimpahkan pada kita.Kata Allah dalam hadist Qudsi." Sibukkanlah dirimu untuk mengingaKu, niscaya Aku cukupkan semua kebutuhanMu." Ingatan saya kembali pada hadist ini, yang berarti:1.Niatkan setiap Ibadah hanya untuk menambah cinta padaNya bukan untuk setiap hajat dunia Setiap Ibadah akan memberi nilai lebih dari sekedar yang kita butuhkan, bila kita jadikan hanya untuk Tuhan.betapa banyak manusia yang beribadah tapi masih dalam koridor untuk kebutuhan dunianya. Bukan saya sebut ini kesalahan, tapi kita perlu mencernai lebih dalam proses ibadah yang kita lakukan, hingga sampai pada kesempurnaan , dan keutuhan untukembali dekat pada Sang Pemberi hidup.Jika kita awali dengan niat untuk hajat hidup didunia, kita hanya sampai pada terpenuhi hajat itu saja, karena Tuhan pasti memberi apa yang kita minta, tapi kita tak akan pernah sampai pada pemaknaan yang lebih dalam pada Tuhannya.
2.Lakukan dengan penuh keyakinan.Keyakinan akan membawa kita pada percepatan pencapaian yang kita inginkan. Innallaha ma'ana. Dialah Dzat yang yang tak pernah mengantuk dan selalu terjaga.Yang Maha Lembut meski tidak tersebut. Yang Maha dekat melebihi dekatnya urat nadi kita.Dia Maha Kasih,pada setiap hambaNya. Dia mencintai hamba-hambaNya yang selalu meminta.dan bersandar penuh pada KholikNya.
3.Pasrahkan Penuh Urusan kita hanya padaNya.Manusia dikaruniai akal untuk ikhtiar dan menjangkau sejauh apapun yang mampu dijangkau. Tak ada batasa untuk itu selain bersandar pada koridor syari'at.Selebihnya biarkan Tuhan yang mengatur, seberapa besar dan cukupkah kita menampung anugrah Tuhan yang mengucur di wadah kita.Bagaimana kita harus selalu menguatkan wadah kita untuk menampungnya. karena anugrah tuhan tak terbatas. Yang membatasinya justr kekuatan kita sendiri untuk dapatkan anugrah itu.Gunakan akal kita untuk memikirkan , bagaimana kita harus menguatkan wadah itu, berupa hati kita, tangan kita, kaki kita, akal kita untuk tidak terlepas dari tetapnya pada kerendahan hati.bahwa sesungguhnya Tuhanlah yang memberi semua yang kita miliki.Ketika kita belum mapu untuk itu, maka jangan salahkan Tuhan, bila kita belum mendapat sebesar-besar karunia yang kita minta.Ini adalah pelajaran hikmah yang saya dapat untuk teman-teman para pencari hakikat hidup dan yang ingin memaknai hidup ini lebih dalam. Selebihnya saya berlepas diri dari itu semua.
2.Lakukan dengan penuh keyakinan.Keyakinan akan membawa kita pada percepatan pencapaian yang kita inginkan. Innallaha ma'ana. Dialah Dzat yang yang tak pernah mengantuk dan selalu terjaga.Yang Maha Lembut meski tidak tersebut. Yang Maha dekat melebihi dekatnya urat nadi kita.Dia Maha Kasih,pada setiap hambaNya. Dia mencintai hamba-hambaNya yang selalu meminta.dan bersandar penuh pada KholikNya.
3.Pasrahkan Penuh Urusan kita hanya padaNya.Manusia dikaruniai akal untuk ikhtiar dan menjangkau sejauh apapun yang mampu dijangkau. Tak ada batasa untuk itu selain bersandar pada koridor syari'at.Selebihnya biarkan Tuhan yang mengatur, seberapa besar dan cukupkah kita menampung anugrah Tuhan yang mengucur di wadah kita.Bagaimana kita harus selalu menguatkan wadah kita untuk menampungnya. karena anugrah tuhan tak terbatas. Yang membatasinya justr kekuatan kita sendiri untuk dapatkan anugrah itu.Gunakan akal kita untuk memikirkan , bagaimana kita harus menguatkan wadah itu, berupa hati kita, tangan kita, kaki kita, akal kita untuk tidak terlepas dari tetapnya pada kerendahan hati.bahwa sesungguhnya Tuhanlah yang memberi semua yang kita miliki.Ketika kita belum mapu untuk itu, maka jangan salahkan Tuhan, bila kita belum mendapat sebesar-besar karunia yang kita minta.Ini adalah pelajaran hikmah yang saya dapat untuk teman-teman para pencari hakikat hidup dan yang ingin memaknai hidup ini lebih dalam. Selebihnya saya berlepas diri dari itu semua.
Senin, 27 April 2009
Kekuatan Niat penentu pondasi pernikahan

Berbagai maslah dalam sebuah pernikahan, seringkali begitu mudah saat ini orang berpikir akan perpisahan. Kata cerai seperti tiada nilai. Hal sakral berucap janji bersaksi untuk sehidup semati mudah sekali dikhianati.Apalagi pernikahan di jaman ini, perselingkuhan, teman tapi mesra ataupun sekedar jalan denga lawan jenis, padahal sudah berkeluarga dianggap hal yang biasa saja.Virus ini melanda di setiap celah hidup yang tak lagi mengenal profesi ataupun tokoh terpandang di masyarakat kita.adakah ini pertanda jaman yang makin tua.dimana nilai-nilai agama tak lagi kuat digenggam para umatnya?.Apapun itu, mudah-mudahan kita masih bisa menjadi umat yang sedikit yang tetap menjaga nilai-nila sebuah kelurga.
Hal apa saja yang mampu menguatkan kehidupan berkeluarga?
1. Niat
Tengoklah kembali, awal kita menjalin pernikahan, adakah niat telah kita tetapkan.Niat apa yang tergaris didasar hati yang paling dalam?Adakah hanya kecantikan saja, ataupun harta dan jaminan kemapanan semata?Adakah disana niat tuk mersaih kebahagiaan sampai akhirat kelak. Kebahagiaan yang tidak cuma bersandar pada hal yang bersifat nisbi. Adakah kesholehan telah jadi tolok ukur utama diatas semua standarisasi dunia. kalao itu yang di pegang , insya Allah kebahagiaan abadi telah digenggam. Bagaimana bila di perjalanan terjadi pergeseran?saat itulah, coba kita dudukkan hati kita, tundukkan lagi pikiran kita, untuk kembsali berada pada koridor niat yang pertama.Hal ini tidak bisa sendiri, harus bersama bersama pasangan kita. Adalah dia memang bukanlah malaikat yang sempurna, tapi dengannyalah kesempurnaan itu tercipta.Yang lain cumalah ilusi, yang tampak indak saat dia belum dimiliki, bila telah terjebak dalam cinta terlarang, semua kan tampak nyata tipuan syetan menjebak begitu dalam.
2. Kuatkan syariat dengan Ilmu
Hidupkan rumah tangga dengan terus saling mendoakan pasangan hidup kita.Jangan biarkan celah -celah memasuki antara kita dan pasangan kita.Janganlah sering curhat pada orang yang bukan pasangan hidup kita. Pakailah penjagaan syariat yang memang Al;lah telah gariskan,dimana kita telah dilarang berkhalwat,dilarang untuk pergi berdua selain bukan muhrim, dan dilarang bersepi-sepi.semua itu hikmah untuk menjaga kita agar tidak terjebak pada perzinaan yang merupakan dosa besar.aapalagi dilakukan oleh orang yang telah berkeluarga.Lakukan penjagaan terus menerus dengan terus menjaganya dengan ilmu, mudah-mudahan Allah akan memberi kan cahaya keberkahan bagi keluarga yang tetap menjaga syariatnya, yaitu berupa kesholihan anak keturunannya.
3. Hidupkan cinta dengan terus menghiasi diri dengan akhlak mulia.
Cinta tak cukup dengan wajah yang tampan dan cantik rupawan. tapi cinta kan selalu tumbuh bilah akhlak mulia menghiasi di setiap tutur dan prilaku.meskipun usia boleh udzur tapi cinta tak pernah luntur. Hidupkan dengan menjaga itsar dalam keluarga. Yaitu selalu mengutamakan kepentingan orang lain di banding diri sendiri.Banyaklah memalumi atas kekurangan, dan ridho atas ketidak sempurnaan. Lengkapi dengan banyak memberi bantuan, insyaAllah cinta kan tetap bersemayam. Adalah Rosululloh Sholallahu Alaihi Wassalam, membiarkan Aisyah Rodiallahu Anhu, bermain boneka, bahkan beliau kadang ikut pula dalam permainannya. Kadan pula beliau, masih suka menjahit bajunya sendiri, tanpa memuntut istrinya untuk terus melayani kebutuhan beliau. Itulah Itsar dalam keluarga.
Hal apa saja yang mampu menguatkan kehidupan berkeluarga?
1. Niat
Tengoklah kembali, awal kita menjalin pernikahan, adakah niat telah kita tetapkan.Niat apa yang tergaris didasar hati yang paling dalam?Adakah hanya kecantikan saja, ataupun harta dan jaminan kemapanan semata?Adakah disana niat tuk mersaih kebahagiaan sampai akhirat kelak. Kebahagiaan yang tidak cuma bersandar pada hal yang bersifat nisbi. Adakah kesholehan telah jadi tolok ukur utama diatas semua standarisasi dunia. kalao itu yang di pegang , insya Allah kebahagiaan abadi telah digenggam. Bagaimana bila di perjalanan terjadi pergeseran?saat itulah, coba kita dudukkan hati kita, tundukkan lagi pikiran kita, untuk kembsali berada pada koridor niat yang pertama.Hal ini tidak bisa sendiri, harus bersama bersama pasangan kita. Adalah dia memang bukanlah malaikat yang sempurna, tapi dengannyalah kesempurnaan itu tercipta.Yang lain cumalah ilusi, yang tampak indak saat dia belum dimiliki, bila telah terjebak dalam cinta terlarang, semua kan tampak nyata tipuan syetan menjebak begitu dalam.
2. Kuatkan syariat dengan Ilmu
Hidupkan rumah tangga dengan terus saling mendoakan pasangan hidup kita.Jangan biarkan celah -celah memasuki antara kita dan pasangan kita.Janganlah sering curhat pada orang yang bukan pasangan hidup kita. Pakailah penjagaan syariat yang memang Al;lah telah gariskan,dimana kita telah dilarang berkhalwat,dilarang untuk pergi berdua selain bukan muhrim, dan dilarang bersepi-sepi.semua itu hikmah untuk menjaga kita agar tidak terjebak pada perzinaan yang merupakan dosa besar.aapalagi dilakukan oleh orang yang telah berkeluarga.Lakukan penjagaan terus menerus dengan terus menjaganya dengan ilmu, mudah-mudahan Allah akan memberi kan cahaya keberkahan bagi keluarga yang tetap menjaga syariatnya, yaitu berupa kesholihan anak keturunannya.
3. Hidupkan cinta dengan terus menghiasi diri dengan akhlak mulia.
Cinta tak cukup dengan wajah yang tampan dan cantik rupawan. tapi cinta kan selalu tumbuh bilah akhlak mulia menghiasi di setiap tutur dan prilaku.meskipun usia boleh udzur tapi cinta tak pernah luntur. Hidupkan dengan menjaga itsar dalam keluarga. Yaitu selalu mengutamakan kepentingan orang lain di banding diri sendiri.Banyaklah memalumi atas kekurangan, dan ridho atas ketidak sempurnaan. Lengkapi dengan banyak memberi bantuan, insyaAllah cinta kan tetap bersemayam. Adalah Rosululloh Sholallahu Alaihi Wassalam, membiarkan Aisyah Rodiallahu Anhu, bermain boneka, bahkan beliau kadang ikut pula dalam permainannya. Kadan pula beliau, masih suka menjahit bajunya sendiri, tanpa memuntut istrinya untuk terus melayani kebutuhan beliau. Itulah Itsar dalam keluarga.
Sepiku.....
Dalam sepiku.....
Dalam diamku...
cerita-cerita berlarian di benak pikirku..
mengenangmu..
mengingatmu...
jauh...
hilang... tumbuh...
inginku...
rinduku...
hasratku...
semua menggebu...
bergelut dalam bayang-bayang bisu...
wujudmu...
mimpiku...
senyummu...
mengulas dalam anganku...
biarlah...
berlalu..
biarlah cuma sebatas kalbu...
untukmu..
yang tak pernah pergi
dalam mimpiku..
Dalam diamku...
cerita-cerita berlarian di benak pikirku..
mengenangmu..
mengingatmu...
jauh...
hilang... tumbuh...
inginku...
rinduku...
hasratku...
semua menggebu...
bergelut dalam bayang-bayang bisu...
wujudmu...
mimpiku...
senyummu...
mengulas dalam anganku...
biarlah...
berlalu..
biarlah cuma sebatas kalbu...
untukmu..
yang tak pernah pergi
dalam mimpiku..
Senin, 13 April 2009
Ibuku, inspirasiku...
Lahir, disebuah kota besar di Jakarta,Jelambar Raya. tepatnya. Disitu, masa kanak-kanakku habiskan.Menyenangkan.Aku tinggal bersama 4 saudara kandung.dari Ibu yang .dalam memoriku..dia sosok yang begitu lembut. sangat tekun beribadah. dan tak pernah banyak bicara.Keadaannya yang sering sakit.membuatnya selalu berbaring lemah.sementara kami, anak-anaknya begitu ceria, tanpa tahu betapa ia menderita akibat sakit yang dirasa.Sebut saja..Sumijati,namanya. wajahnya yang lembut, tubuhnya yang mungil, dan rambutnya yang panjang hampir sampai ke lutut, selalu disisirnya dengan lembut.Saat Ibu menyisir rambutnya, aku pasti duduk disampingnya..serasa asyik mengikuti ayunan tangannya menyisir helai demi helai rambutnya yang hitam dan panjang. Mungkin itu dulu yang membuat ayahku tertarik pada ibu.Kulitnya kuning langsat.dengan bola mata yang bulat memanjang.sorot mata yang lembut tapi tajam, membuat Ibu, jadi sosok yang begitu menentramkan.Aku selalu senang bila duduk dipangkuan Ibu bila beliau selesai sembahyang.Ibu membiarkanku duduk dipangkuannya, sambil terus ia ucapkan doa-doa panjang yang tak ku peduli apa artinya. aku hanya merasakan kedamaian yang dalam..saat tangannya menengadahkan bersama doa-doanya.
Terekam dalam memoriku, setiap pagi menjelang , sebelum subuh dan sebelum kokok ayam jantan memperdengarkan suaranya.Beliau, pasti telah tegak berdiri dalam balutan mukena putih dan sajadah panjangnya.Berdiri tegak bagai pohon yang kokoh.tunduk, seakan beliau tenggelam dalam permohonannya yang dalam.Ya...Ibuku..begitu kuat dalam ibadah,seakan ia mengerti bahwa ia tak akan pernah lama bersama kami.
Aku adalah sosok anak kecil, berumur 5 tahun..yang lincah, meski sangat pemalu.Ibuku sering memintaku untuk membelikan sesuatu di warung, dan itu hal yang paling suka aku lakukan, karena setiap pulang dari warung, sisa kembaliannya, aku belikan jajan. Pernah suatu ketika, aku takut meminta uang Ibu, padahal, aku ingin sekali membeli mainan balon tiup, kesukaanku, kalau tidak salah seharga 5 rupiah.Diam-diam, aku sering mengambil uang jajan dari dompet beliau yang terselip.dibalik kasur ranjang tempat kami tidur.Sekali dua kali Ibu, tak pernah tahu.Tapi sepertinya Ibu tahu tapi pura-pura tidak tahu..Akhirnya ada suatu saat sembari beliau melipat mukena putihnya, beliau berkata dengan lembut."Tari..kalau mau jajan bilang aja sama Ibu..Nanti Ibu pasti beri kamu uang.Gak usah sembunyi-sembunyi ya". Entah mengapa, kalimat yang datar namun dalam, sudah cukupo membuatku tak ingin lagi mengulangi perbuatan terlarang.Paling-paling kalau aku ingin sesuatu, pasti aku akan terus mengejar dIbu, dengan pertanyaaan,"Ibu mau beli ke warung?, ntar Tari yang belikan ya?", Ibu pasti udah tahu arah pertanyaanku....terkadang aku sengaja menemani Ibu memasak di dapur,berharap ada saja bumbu yang kurang, supaya aku dapat uang jajan utk beli mainan yang aku suka..
Waktu kecil, untuk ukuran anak perempuan seusiaku.Aku tergolong tomboy,meski itu hanya aku lakukan dirumah. Di sekolah, aku adalah gadis cilik pemalu, yang gak pernah berani main dan keluar dari bangku di Taman Kanak-Kanak,.hingga seringkali, teman-teman menggodaku.Ada yang coba, mencolekku atau juga memanggil, namaku.tapi aku gak perah bergeming menanggapinya. entah kenapa aku juga gak pernah tahu. saking pem,alu dan takutnya di sekola,pernah saat aku kebelet mau ke toilet, aku gak berani bilang sama buGuru.Diam, dan akhirnya aku mengompol di kelas.Basah semua rokku, tapi tetap saja aku diam.tapi bila bel sekolah berbunyi, dan bermain dirumah, akus eperti berubah menjadi nak kecil yang pemberani. Jago kandang.saking beraninya, aku pasti ikut permainan laki-laki.Ya kakakku yang sulung slalu megajakku pergi bermain. saat musim layangan tiba, aku bersama kakan laki-lakiku mengejar layang yang putus, nanti pasti aku kebagian yang pegang layangnnya.Pernah juga waktu musim adu ikan cupang. Wah asyik juga..bersama kakak, aku ikut memilih ikan mana yang bagus. Gak aku mengerti tapi, aku merasakan asyiknya bermain bersama teman kakakku yang laki-laki.Kadang juga kita bermain kemah-kemahan sambil memasak nasi, dihalaman rumahku yang memang jadi markas berkumpulnya anak-anak waktu itu.Kakakku pasti jadi pimpinannya.Sedang Ibu selalu membiarkan kami bermain dengan segala imajinasi yang kami punya.Fisiknya yang lemah tak terganggu oleh keributan yang kami ciptakan dirumah.
Bila saat maghrib tiba, Ibu selalu membimbing kami, untuk sholat jamaah bersama, membuka ayat demi ayat alQuran,membimbing kami untuk membacanya hingga kami benar-benar mampu membacanya dengan baik.
Meski aku sudah dapat mengaji bersama Ibu, beliau tetapsaja memanggilkan guru mengaji dirumah.Pak Jajang, namanya. Beliau guru agama sekolah.setiap dua kali seminggu beliau mengajarkan kami mengaji dirumah,bersama teman-teman. Wah rumahku gak pernah sepi dari suara riuh teman-temanku. Itulah yang menginspirasiku, mengapa aku begitu ingin punya rumah yang besar ,dimana tak ada sekat,status sosial yang menghalangi, dimana yang ada hanya ketulusan tuk berbagi..seperti Ibu.
Bila sudah selesai mengaji bersama Ibu, giliranku belajar bersama ayah.Saol apapun bisa ditanyakan pada beliau. Beliau, sosok ayah yang bersahaja, pekerja yang taat,ulet dan selalu semangat.Dari Ibu pula beliau belajar melakukan sembahyang, mengeja huruf-huruf alQur'an.Fisik Ibu yang lemah,menyimpan kekuatan ruhiyah yang memberi energi jiwa diruang keluarga...Ahhh andai Ibu..bisa menemaniku hingga dewasa....Banyak hikmah dan ilmupasti kutemui disana.
Diusiaku yang menginjak 7 tahun.Ibu mengandung adikku yang kelima.Krena fisik yang lemah digerogoti penyakitnya. Beliau tetap berpegang pada keyakinannya,untuk tidakj mau ber KB. Terdenganr kolot.Tapi itulah Ibu.Disaat kehamilannya menginjak bulan keenam, mata Ibu terlihat kuning..Akupun bertanya dengan polosnya."BU, kenapa mata Ibu kok kuning'"emang Ibu sakit.?"Ibu hanya tersenyum, sambil tertap menuangkan nasi kedalam piringku.Lauk yang tersaji emangkuk sup diberi kacabg hijau, itu pasti ada dimeja. Aku gak suka..tapi aku gak pernah protes untuk itu.Apapun pasti aku melahapnya, tanpa menyadari penyakit Ibu kian hari kian parah...
Menjelang kelahirannya Ibu makin terus terbaring di ranjangnya.Ditenmani seorang tante yang selalu siap melayani Ibu.Dipandangi wajah Ibu saat tidur..begitu dalam dan tenag..Sambil berlinang air mata..Tante coba bangunkan Ibu."MBakyu,yu...bangun..sholat yu..?pelan dibukanya mata Ibu perlahan..sambil setengah berbisik. Ya..bantu aku ambil air wudlu ya!"Dituntun Ibu kekamar mandi, dipapahnya untuk melakukan sholat sambil berbaring.Itu dilakukan sepanjang hari.Dan beliau tak pernah menghentikan menjalankan ibadah sunnahnya meskli raga sudah tak lagi berdaya.
Di hari-hari terakhir kepergiannya..Ibu seakan mngerti bahwa ia tak akan mampu hidup lebih lama lagi..Dipanggilnya adik Ibu.untuk duduk disampingnya..Mul, aku sudah gak kuat.titip anak-anak ya..hari-hari Ibu kian terasa lemah. Dengan sabar tante merawat Ibu dan kami anak-anaknya.Disekanya wajah Ibu, yang makin kuning, dan pucat, sambil mengahrapa Allah kan beri keajaiban.Usia kandungan Ibu kian tua, hingga menjelang subuh, saat kami semua terlelap dalam tidur.Ibu sudah di bawa kerumah sakit. Adikku Tito yang baru berusia 3 tahun, menagis mencari Ibu."Tante, Ibu dimana?''.Ibu mau melahirkan adik dibawa kerumah sakit.remang-remang suasana fajar pagi itu, tak kurasakan bahwa itulah hari terakhir kami bersama Ibu. Terlelap lagi kami, dalam kepolosan bocah tak mengerti, betapa hati tante galau, dan bingung akan bagaimana nasib kami, bila ibu mereka pergi tuk selamanya.
Pagi Itu, kami melakukan aktivitas seperti biasa, dan ayah tak kunjung pulang dari rumah sakit. Tapi beliau mengabarkan bahwa Ibu sudah melahirkan bayi laki-laki.AAH..punya adik lagi..pikirku..ya..tanpa beban aku merasa senang saja..keluargaku makin bertambah.Sore itu ayah pulang dari rumah sakit.membawa baju-baju kotor Ibu dan dengan wajah sedih, eperti ada yang mengganjal di hatinya....Tiba-tiba Ayah memanggil tanteku.".Yati..sini sebentar?'tante berjalan dengan langkah perlahan, seperti tahu ada berita buruk yang bakal di dengar."hari ini, mbakyumu koma, Ti...sambil menelan ludah bapak meneruskan ceritanya..Levernya udah pecah...sulit untuk di tolong lagi...?dokter udah membantunya dengan oksigen."butir-butir airmata mengalir di wajah tante, yang waktu itupuin sedang mengandung bayi pertamanya.?Tak kuasa ia menahan tangisnya..disembunyikan dibalik saputangan yang terus digenggamnya. Dia adik Ibu, yang paling tahu keadaan Ibu..Dia selalu ikut Ibu sejak Ibu masih sekolah hingga kini telah menikah...Dan..dia pula yang paling mengerti betapa Ibu sosok kuat yang begitu lemah karena sakitnya.Sejak hari itu..Ibu tidak bisa lagi diajak bicara . Selang oksigen terpasang dibadannya.sendi-sendinya tampak biru legam.Tubuhnya menguning.dan perutnya membuncit.Karena pembengkakan hati yang cukup kronis.Sedangkan adikku yang baru dilahirkan terpaksa tidak bisa mendapat ASI ekslusifnya..Dia langsung mendapat perawatan khusus, untuk mencegah penularan.
Hari itu..rumahku penuh dengan para tamu.kursi-kursi rumah dijajar diluar.Tikar-tikar digelar, pengajian dikumandangkan.Banyak sekali tamu datang, semua memandang kami dengan rasa penuh iba, tak mampu berkata.Tiba-tiba ayah mengajak kakakku yang pertama untuk melihat Ibu dirumah sakit. Waktu itu aku merengek ingin ikut, tapi ayah gak ijinkan."Ntar ya kaka dulku,gantian, "alasan ayah padaku."Sepanjang jalan semua nasihat ditumpahkan,agar kaka mampu tenang dan sabar, bila nanti melihat Ibu.Terdiam,seakan mengerti apa yang sedang terjadi.Setiba di rumah sakit..Ibu dengan matanya yang sayu, tanpa mampu mengucap kata-kata, tampak gelisah, seperti ada yang ingin dinantinya.di depan pintu kamar rumah sakit..dengan menggandeng tangan kakak, ayah membisikkan sesuatu ditelinga Ibu,"Ma ini anakmu...aku ikhlaskan mama pergi, insya Allah anakmu aku rawat dengan baik.Perlahan Ibu tersenyum, dikatupkan matanya....dan Inalillahi wainnailaihirojiun...Ibuku pun pergi tuk selam-lamanya...Tak ada yang bisa terungkapkan kesedihan yang mendalam...seperti jadi goresan luka yang tak akan pernah hilang tuk selamanya.
Pemakaman Ibu begitu mengharu biru. 10 kendaraan beriringan tak terhentikan oleh lampu merah jalanan , di sepanjang jalan menuju pemakaman karet Jakarta."Ibumu orang baik nak"..begitu semua mengatakan..Hingga selesai pekuburan hujanpun mengguyur.Tanda alam seakan ikut membaur dalam kesedihan yang dalam.Ya...Dialah Ibu sosok yang kupanggil Ibu hanya sampai 7 tahun usiaku..Begitu berartinya beliau bagiku.,memberi inspirasi.bahwa sosok Ibu haruslah orang yang kuat dalam ruhani..yang dengannya membimbing anak-anaknya menggapai cita-cita.meski tanpa kehadirannya disisi kami..SEmoga Allah menepatkannya di tempat mulia di sisiNya. Amien
Terekam dalam memoriku, setiap pagi menjelang , sebelum subuh dan sebelum kokok ayam jantan memperdengarkan suaranya.Beliau, pasti telah tegak berdiri dalam balutan mukena putih dan sajadah panjangnya.Berdiri tegak bagai pohon yang kokoh.tunduk, seakan beliau tenggelam dalam permohonannya yang dalam.Ya...Ibuku..begitu kuat dalam ibadah,seakan ia mengerti bahwa ia tak akan pernah lama bersama kami.
Aku adalah sosok anak kecil, berumur 5 tahun..yang lincah, meski sangat pemalu.Ibuku sering memintaku untuk membelikan sesuatu di warung, dan itu hal yang paling suka aku lakukan, karena setiap pulang dari warung, sisa kembaliannya, aku belikan jajan. Pernah suatu ketika, aku takut meminta uang Ibu, padahal, aku ingin sekali membeli mainan balon tiup, kesukaanku, kalau tidak salah seharga 5 rupiah.Diam-diam, aku sering mengambil uang jajan dari dompet beliau yang terselip.dibalik kasur ranjang tempat kami tidur.Sekali dua kali Ibu, tak pernah tahu.Tapi sepertinya Ibu tahu tapi pura-pura tidak tahu..Akhirnya ada suatu saat sembari beliau melipat mukena putihnya, beliau berkata dengan lembut."Tari..kalau mau jajan bilang aja sama Ibu..Nanti Ibu pasti beri kamu uang.Gak usah sembunyi-sembunyi ya". Entah mengapa, kalimat yang datar namun dalam, sudah cukupo membuatku tak ingin lagi mengulangi perbuatan terlarang.Paling-paling kalau aku ingin sesuatu, pasti aku akan terus mengejar dIbu, dengan pertanyaaan,"Ibu mau beli ke warung?, ntar Tari yang belikan ya?", Ibu pasti udah tahu arah pertanyaanku....terkadang aku sengaja menemani Ibu memasak di dapur,berharap ada saja bumbu yang kurang, supaya aku dapat uang jajan utk beli mainan yang aku suka..
Waktu kecil, untuk ukuran anak perempuan seusiaku.Aku tergolong tomboy,meski itu hanya aku lakukan dirumah. Di sekolah, aku adalah gadis cilik pemalu, yang gak pernah berani main dan keluar dari bangku di Taman Kanak-Kanak,.hingga seringkali, teman-teman menggodaku.Ada yang coba, mencolekku atau juga memanggil, namaku.tapi aku gak perah bergeming menanggapinya. entah kenapa aku juga gak pernah tahu. saking pem,alu dan takutnya di sekola,pernah saat aku kebelet mau ke toilet, aku gak berani bilang sama buGuru.Diam, dan akhirnya aku mengompol di kelas.Basah semua rokku, tapi tetap saja aku diam.tapi bila bel sekolah berbunyi, dan bermain dirumah, akus eperti berubah menjadi nak kecil yang pemberani. Jago kandang.saking beraninya, aku pasti ikut permainan laki-laki.Ya kakakku yang sulung slalu megajakku pergi bermain. saat musim layangan tiba, aku bersama kakan laki-lakiku mengejar layang yang putus, nanti pasti aku kebagian yang pegang layangnnya.Pernah juga waktu musim adu ikan cupang. Wah asyik juga..bersama kakak, aku ikut memilih ikan mana yang bagus. Gak aku mengerti tapi, aku merasakan asyiknya bermain bersama teman kakakku yang laki-laki.Kadang juga kita bermain kemah-kemahan sambil memasak nasi, dihalaman rumahku yang memang jadi markas berkumpulnya anak-anak waktu itu.Kakakku pasti jadi pimpinannya.Sedang Ibu selalu membiarkan kami bermain dengan segala imajinasi yang kami punya.Fisiknya yang lemah tak terganggu oleh keributan yang kami ciptakan dirumah.
Bila saat maghrib tiba, Ibu selalu membimbing kami, untuk sholat jamaah bersama, membuka ayat demi ayat alQuran,membimbing kami untuk membacanya hingga kami benar-benar mampu membacanya dengan baik.
Meski aku sudah dapat mengaji bersama Ibu, beliau tetapsaja memanggilkan guru mengaji dirumah.Pak Jajang, namanya. Beliau guru agama sekolah.setiap dua kali seminggu beliau mengajarkan kami mengaji dirumah,bersama teman-teman. Wah rumahku gak pernah sepi dari suara riuh teman-temanku. Itulah yang menginspirasiku, mengapa aku begitu ingin punya rumah yang besar ,dimana tak ada sekat,status sosial yang menghalangi, dimana yang ada hanya ketulusan tuk berbagi..seperti Ibu.
Bila sudah selesai mengaji bersama Ibu, giliranku belajar bersama ayah.Saol apapun bisa ditanyakan pada beliau. Beliau, sosok ayah yang bersahaja, pekerja yang taat,ulet dan selalu semangat.Dari Ibu pula beliau belajar melakukan sembahyang, mengeja huruf-huruf alQur'an.Fisik Ibu yang lemah,menyimpan kekuatan ruhiyah yang memberi energi jiwa diruang keluarga...Ahhh andai Ibu..bisa menemaniku hingga dewasa....Banyak hikmah dan ilmupasti kutemui disana.
Diusiaku yang menginjak 7 tahun.Ibu mengandung adikku yang kelima.Krena fisik yang lemah digerogoti penyakitnya. Beliau tetap berpegang pada keyakinannya,untuk tidakj mau ber KB. Terdenganr kolot.Tapi itulah Ibu.Disaat kehamilannya menginjak bulan keenam, mata Ibu terlihat kuning..Akupun bertanya dengan polosnya."BU, kenapa mata Ibu kok kuning'"emang Ibu sakit.?"Ibu hanya tersenyum, sambil tertap menuangkan nasi kedalam piringku.Lauk yang tersaji emangkuk sup diberi kacabg hijau, itu pasti ada dimeja. Aku gak suka..tapi aku gak pernah protes untuk itu.Apapun pasti aku melahapnya, tanpa menyadari penyakit Ibu kian hari kian parah...
Menjelang kelahirannya Ibu makin terus terbaring di ranjangnya.Ditenmani seorang tante yang selalu siap melayani Ibu.Dipandangi wajah Ibu saat tidur..begitu dalam dan tenag..Sambil berlinang air mata..Tante coba bangunkan Ibu."MBakyu,yu...bangun..sholat yu..?pelan dibukanya mata Ibu perlahan..sambil setengah berbisik. Ya..bantu aku ambil air wudlu ya!"Dituntun Ibu kekamar mandi, dipapahnya untuk melakukan sholat sambil berbaring.Itu dilakukan sepanjang hari.Dan beliau tak pernah menghentikan menjalankan ibadah sunnahnya meskli raga sudah tak lagi berdaya.
Di hari-hari terakhir kepergiannya..Ibu seakan mngerti bahwa ia tak akan mampu hidup lebih lama lagi..Dipanggilnya adik Ibu.untuk duduk disampingnya..Mul, aku sudah gak kuat.titip anak-anak ya..hari-hari Ibu kian terasa lemah. Dengan sabar tante merawat Ibu dan kami anak-anaknya.Disekanya wajah Ibu, yang makin kuning, dan pucat, sambil mengahrapa Allah kan beri keajaiban.Usia kandungan Ibu kian tua, hingga menjelang subuh, saat kami semua terlelap dalam tidur.Ibu sudah di bawa kerumah sakit. Adikku Tito yang baru berusia 3 tahun, menagis mencari Ibu."Tante, Ibu dimana?''.Ibu mau melahirkan adik dibawa kerumah sakit.remang-remang suasana fajar pagi itu, tak kurasakan bahwa itulah hari terakhir kami bersama Ibu. Terlelap lagi kami, dalam kepolosan bocah tak mengerti, betapa hati tante galau, dan bingung akan bagaimana nasib kami, bila ibu mereka pergi tuk selamanya.
Pagi Itu, kami melakukan aktivitas seperti biasa, dan ayah tak kunjung pulang dari rumah sakit. Tapi beliau mengabarkan bahwa Ibu sudah melahirkan bayi laki-laki.AAH..punya adik lagi..pikirku..ya..tanpa beban aku merasa senang saja..keluargaku makin bertambah.Sore itu ayah pulang dari rumah sakit.membawa baju-baju kotor Ibu dan dengan wajah sedih, eperti ada yang mengganjal di hatinya....Tiba-tiba Ayah memanggil tanteku.".Yati..sini sebentar?'tante berjalan dengan langkah perlahan, seperti tahu ada berita buruk yang bakal di dengar."hari ini, mbakyumu koma, Ti...sambil menelan ludah bapak meneruskan ceritanya..Levernya udah pecah...sulit untuk di tolong lagi...?dokter udah membantunya dengan oksigen."butir-butir airmata mengalir di wajah tante, yang waktu itupuin sedang mengandung bayi pertamanya.?Tak kuasa ia menahan tangisnya..disembunyikan dibalik saputangan yang terus digenggamnya. Dia adik Ibu, yang paling tahu keadaan Ibu..Dia selalu ikut Ibu sejak Ibu masih sekolah hingga kini telah menikah...Dan..dia pula yang paling mengerti betapa Ibu sosok kuat yang begitu lemah karena sakitnya.Sejak hari itu..Ibu tidak bisa lagi diajak bicara . Selang oksigen terpasang dibadannya.sendi-sendinya tampak biru legam.Tubuhnya menguning.dan perutnya membuncit.Karena pembengkakan hati yang cukup kronis.Sedangkan adikku yang baru dilahirkan terpaksa tidak bisa mendapat ASI ekslusifnya..Dia langsung mendapat perawatan khusus, untuk mencegah penularan.
Hari itu..rumahku penuh dengan para tamu.kursi-kursi rumah dijajar diluar.Tikar-tikar digelar, pengajian dikumandangkan.Banyak sekali tamu datang, semua memandang kami dengan rasa penuh iba, tak mampu berkata.Tiba-tiba ayah mengajak kakakku yang pertama untuk melihat Ibu dirumah sakit. Waktu itu aku merengek ingin ikut, tapi ayah gak ijinkan."Ntar ya kaka dulku,gantian, "alasan ayah padaku."Sepanjang jalan semua nasihat ditumpahkan,agar kaka mampu tenang dan sabar, bila nanti melihat Ibu.Terdiam,seakan mengerti apa yang sedang terjadi.Setiba di rumah sakit..Ibu dengan matanya yang sayu, tanpa mampu mengucap kata-kata, tampak gelisah, seperti ada yang ingin dinantinya.di depan pintu kamar rumah sakit..dengan menggandeng tangan kakak, ayah membisikkan sesuatu ditelinga Ibu,"Ma ini anakmu...aku ikhlaskan mama pergi, insya Allah anakmu aku rawat dengan baik.Perlahan Ibu tersenyum, dikatupkan matanya....dan Inalillahi wainnailaihirojiun...Ibuku pun pergi tuk selam-lamanya...Tak ada yang bisa terungkapkan kesedihan yang mendalam...seperti jadi goresan luka yang tak akan pernah hilang tuk selamanya.
Pemakaman Ibu begitu mengharu biru. 10 kendaraan beriringan tak terhentikan oleh lampu merah jalanan , di sepanjang jalan menuju pemakaman karet Jakarta."Ibumu orang baik nak"..begitu semua mengatakan..Hingga selesai pekuburan hujanpun mengguyur.Tanda alam seakan ikut membaur dalam kesedihan yang dalam.Ya...Dialah Ibu sosok yang kupanggil Ibu hanya sampai 7 tahun usiaku..Begitu berartinya beliau bagiku.,memberi inspirasi.bahwa sosok Ibu haruslah orang yang kuat dalam ruhani..yang dengannya membimbing anak-anaknya menggapai cita-cita.meski tanpa kehadirannya disisi kami..SEmoga Allah menepatkannya di tempat mulia di sisiNya. Amien
Sabtu, 11 April 2009
Sedikit cerita tentangku...
Sebagai seorang yang sering jadi tempat berbagi orang-orang sekitar ku...Alhamdulillah kusyukuri itu...meski aneh juga..rasanya. Saya bukan apa-apa, bukan siapa-siapa.Tapi begitu dekat dengan saya..orang bisa mencurahkan masalahnya dan uneg-unegnya untuk berbagi..Sampai-sampai suamiku heran...Ya.."Gawanmu bu",komentarnya..Udah auranya begitu ,kata suami.
Akhirnya kuputuskan untuk lebih mendalam i ilmu psikologi secara otodidak.dan mengikuti banyak pelatihan energi psikologi diantaranya SEFT.Dikombinasi dengan perjalanan ruhani dan kajian- ilmu yang coba saya istiqomahkan .membawa saya pada kedewasaan dan kematangan berpikir..yang dulu saya idamkan.Saya sangat terobsesi dengan sebuah hadist."Innamal buitstu li utamima makaromal akhlak"Tidaklah aku diutus (Rosululloh SAW) melainkan untuk memperbaiki akhlak. Bagi sya...tak ada cita-cita tertinggi melebihi..terbangunnya akhlak Islami. Masing-masing manusia memiliki pembawaan atas watak lahir.tetapi proses hidup, pola asuh,ilmu yang diterima, mampu memolesnya menjadi paling tidak memperbaiki diri untuk menjadi...manusia yang lebih berbudi..Sepertinya hidupku..pun adalah pengajaran ilahi...yang terberi untuk bisa membuat aku lebih mengasah diri...Ya mulai terbuka hikmah-hikmah ilmu..yang aku dalami...mudah-mudahan semua berakhir mencapai kemuliaan diri.Amien.
Akhirnya kuputuskan untuk lebih mendalam i ilmu psikologi secara otodidak.dan mengikuti banyak pelatihan energi psikologi diantaranya SEFT.Dikombinasi dengan perjalanan ruhani dan kajian- ilmu yang coba saya istiqomahkan .membawa saya pada kedewasaan dan kematangan berpikir..yang dulu saya idamkan.Saya sangat terobsesi dengan sebuah hadist."Innamal buitstu li utamima makaromal akhlak"Tidaklah aku diutus (Rosululloh SAW) melainkan untuk memperbaiki akhlak. Bagi sya...tak ada cita-cita tertinggi melebihi..terbangunnya akhlak Islami. Masing-masing manusia memiliki pembawaan atas watak lahir.tetapi proses hidup, pola asuh,ilmu yang diterima, mampu memolesnya menjadi paling tidak memperbaiki diri untuk menjadi...manusia yang lebih berbudi..Sepertinya hidupku..pun adalah pengajaran ilahi...yang terberi untuk bisa membuat aku lebih mengasah diri...Ya mulai terbuka hikmah-hikmah ilmu..yang aku dalami...mudah-mudahan semua berakhir mencapai kemuliaan diri.Amien.
Jumat, 10 April 2009
Aku hanyalah seorang perempuan.......
Aku hanyalah seorang perempuan...
yang terlahir...untuk menjadi
perempuan yang ingin selalu berbuat..
berbagi...dan bersikap..
untuk bisa mulia di hadapanMu
Aku hanyalah seorang perempuan
yang terlahir..untuk menjadi
ibu.....yang mencurahkan cinta untuk anak-anakku
menjaganya..mendidik dengan segenap jiwaku
apapun yang aku mampu
ku kan terus belajar tuk bisa membawanya..
pada ketinggian derajat insan mulia
Kutitipkan mereka dalam doa-doa panjangku
Tuhan...
Kutitip mereka untk ilmu yang tak bisa kuberi
Kutitip mereka untuk penjagaan yang tak mampu kulakukan
Kutitip mereka untuk meraih impian yang tak kuasa kuwujudkan
kutitip mereka dengan segala keterbatasanku menjadi seorang Ibu..
Aku hanyalah perempuan..
Yang terlahir untuk menjadi istri..
dari suami yang terberi....
terkirim buatku mengabdi...
Kesetiaanku jaga untuk dia....
Segala pikiran dan doa untuknya..
Kurasakan bebannya..
berbagi dalam sukaduka
menyatu dalam ikatan cinta yang penuh berkah..
ketika sulitnya hidup dihadapi bersama
dalam ketundukan atas takdir yang Maha Kuasa
Ketika sukacita...disyukuri sebagai penghibur
yang diberikan oleh Dzat Yang Maha Pemilik Jiwa
Aku hanyalah perempuan..
Yang terlahir untuk menjadi seorang hamba..
yang mencoba berbuat untuk sesama..
Tuhan...
ijinkan aku membagi cintaku tuk semua
ijinkan aku membagi rizki yang terberi..
untuk semua orang yang merasa
aku mampu memberi...
ijinkan aku ...dengan tanganku..
Kuberi rasa sayangku..
ijinkan aku....dengan jiwaku..
membawa damai setiap insan yang mengharap
pertolonganku..
Ijinkan aku Tuhan..
untuk terus berbuat..
sepanjang nafas....
sampai Engkau memanggilku..
yang terlahir...untuk menjadi
perempuan yang ingin selalu berbuat..
berbagi...dan bersikap..
untuk bisa mulia di hadapanMu
Aku hanyalah seorang perempuan
yang terlahir..untuk menjadi
ibu.....yang mencurahkan cinta untuk anak-anakku
menjaganya..mendidik dengan segenap jiwaku
apapun yang aku mampu
ku kan terus belajar tuk bisa membawanya..
pada ketinggian derajat insan mulia
Kutitipkan mereka dalam doa-doa panjangku
Tuhan...
Kutitip mereka untk ilmu yang tak bisa kuberi
Kutitip mereka untuk penjagaan yang tak mampu kulakukan
Kutitip mereka untuk meraih impian yang tak kuasa kuwujudkan
kutitip mereka dengan segala keterbatasanku menjadi seorang Ibu..
Aku hanyalah perempuan..
Yang terlahir untuk menjadi istri..
dari suami yang terberi....
terkirim buatku mengabdi...
Kesetiaanku jaga untuk dia....
Segala pikiran dan doa untuknya..
Kurasakan bebannya..
berbagi dalam sukaduka
menyatu dalam ikatan cinta yang penuh berkah..
ketika sulitnya hidup dihadapi bersama
dalam ketundukan atas takdir yang Maha Kuasa
Ketika sukacita...disyukuri sebagai penghibur
yang diberikan oleh Dzat Yang Maha Pemilik Jiwa
Aku hanyalah perempuan..
Yang terlahir untuk menjadi seorang hamba..
yang mencoba berbuat untuk sesama..
Tuhan...
ijinkan aku membagi cintaku tuk semua
ijinkan aku membagi rizki yang terberi..
untuk semua orang yang merasa
aku mampu memberi...
ijinkan aku ...dengan tanganku..
Kuberi rasa sayangku..
ijinkan aku....dengan jiwaku..
membawa damai setiap insan yang mengharap
pertolonganku..
Ijinkan aku Tuhan..
untuk terus berbuat..
sepanjang nafas....
sampai Engkau memanggilku..
Kamis, 09 April 2009
IBU, I miss You so much
Sudah satu pekan isteri saya terbujur di ruang ICU. Sekujur tubuhnya ditempeli kabel-kabel yang tersambung ke sebuah layar monitor.
Suatu pagi saya dipanggil dokter yang merawat istri saya. Dokter berkata, pak Jamil, kami mohon ijin untuk mengganti obat Ibu.Sayapun menjawab, "Mengapa dokter minta ijin saya?", bukankah setiap pagi, saya membeli berbagai macam obat di apotik, dokter tidak minta ijin saya?'. Dokter itu menjawab, Karena obat yang ini mahal, pak".Memang harganya berapa dok?, tanya saya, dokter itu dengan menatap,"duabelas juta erupiah sekali suntik". "Hah, dua belas juta rupiah dok!"Lantas berapa kali sehari suntik dok?" "sehari tiga kali suntik, pak"
Setelah menarik naps panjang, saya menjawab." Berarti sehari tigapuluh enam juta", dok?" Saat itu butiran bening mengalir di pipi. Dengan suara bergetar saya berkata, "Tolong usahakan sekali lagi mencari penyakit istriku, sementara saya berdoa kepada Yang Maha Kuasa agar penyakit istriku segera ditemukan". "Pak, Jamil, kami berusaha semampu kami bahkan kami telah meminta bantuan laboratorium dan penyakit istri Bapak tidak dapat dideteksi secara tepat. Kami harus sangat hati-hati, karena istri Bapak sedang hamil 8 bulan. Baiklah, kami akan berusaha, sekali lagi, tapi bila tidak ditemukan kami akan menggantu obatnya pak", jawab dokter.
Setelah percakapan usai, saya pergi menuju musholla dekat ruang ICU. Saya melakukan sholat dan saya berdoa, "Ya Allah, Ya tuhanku....Aku mengerti bahwa Engkau pasti menguji semua hambaMu. Akupun mengerti bahwa setiap kebaikan, pasti ada balasannya, dan setiap keburukan yang aku lakukan pun ada balasannya.Gerangan apakah keburukan yang aku lakukan, hingga sakit istriku berkepanjangan, tabungan telah terkuras, tenaga dan pikiranku begitu lelah.Berikan Aku petunjukMu. Engka Maha Mengetahui guratan urat dileher nyamuk. Dan Engkau mengetahui hal kecil dari itu.Aku pasrah kepadaMu Ya Allah.BagiMu amat mudah menyembuhkan istriku..semudah Engkau mengatur milyaran planet di jagad raya ini.
Ketika saya berdoa, tiba-tiba terbersit dalam ingatan akan kejadian puluhan tahun silam. Ketika itu saya hidup dalam keluarga yang miskin papa. Sudah tiga bulan saya tidak membayar SPP yang hanya Rp 25 per bulan. Akhirnya saya memberanikan diri mencuri uang ibu yang hanya Rp.125. Saya ambil untuk membayar uang SPP, sisanya saya pakai jajan.
Ketika Ibu tahu bahwa uangnya hilang, ia menangis, sambil terbata berkata,"Pokoknya yang ambil uang itu kualat...yang ambil kualat..." Uang itu sebenarnya akan dipakai untuk membayar hutang Ibuku. Melihat itu saya tak berani mengaku, bahwa sayalah yang mengambil uang itu.
Usai berdoa saya merenung,"Jangan-jangan inilah hukum alam dan ketentuan Yang Maha Kuasa atas perbuiatan saya di masa lalu."Setelah menarik nafas panjang saya tekan nomer telepon dimana ibu saya ada dirumah menemani tiga buah hati saya, maka saya bertanya kepada ibu,"BU, apakah Ibu ingat ketika Ibu kehilangan uang sebanyak seratus duapuluh lima rupiah, puluhan tahun lalu?'
"Sampai kapanpun ibu ingat Mil. Kualat yang ambil duit itu Mil,. Duit itu sanagat Ibu perlukan untuk bayar hutang.Kok teganya ada yang ambil", Jawab Ibu.Mendengar jawaban Ibu, saya menutup mata perlahan, butiran air mata mengalir dipipi.Sambil terbata, sayaberkata, "IBu..maafkan saya...yang ambil uang utu saya, bu....saya minta maaf sama Ibu.Saat nanti bertemu saya sungkem sama Ibu. Saya jahat telah tega sama Ibu"..Suasana hening sejenak. Tidak lama kemudian saya dengar dari telepon, Ibu saya berkata."Ya Tuhan, pernyataanku aku cabut, yang ambil anakku ternyata anak laki-lakkiku, aku maafkan dia. "Setelah memasyikan Ibu telah memaafkan saya, saya akhiri percakapan ditelepon dengan memohon doa darinya.
Kurang lebih pukul 12.45saya dipanggil dokter, setibanya diruangan sambil mengulirkan tangan kepada saya dokter berkata."Selamat, penyakit istri bapak sudah ditemukan, ternyata, infeksi pangkreas. Panasnya sudah kami obati, setelah ini, kami akan operasi untuk mengeluarkan bayinya dalam perut ibu'.Bulu kudukku merinding mendengarnya. " Saya meninggalkan ruangan itu sambil berkata"Terimakasih dokter, semoga Tuhan membalas kebaikkan dokter.
Sambil meninggalkan ruangan itu saya berbisk pada diri sendiri,"IBU,I miss you so much..
tulisan asli oleh Jamil Azzaini Senior trainer penulis bukuBest seller KUBIK LEADERSHIP
disalin dari majalah Al Haromain.mudah-mudahan bisa jadi inspirasi....
Suatu pagi saya dipanggil dokter yang merawat istri saya. Dokter berkata, pak Jamil, kami mohon ijin untuk mengganti obat Ibu.Sayapun menjawab, "Mengapa dokter minta ijin saya?", bukankah setiap pagi, saya membeli berbagai macam obat di apotik, dokter tidak minta ijin saya?'. Dokter itu menjawab, Karena obat yang ini mahal, pak".Memang harganya berapa dok?, tanya saya, dokter itu dengan menatap,"duabelas juta erupiah sekali suntik". "Hah, dua belas juta rupiah dok!"Lantas berapa kali sehari suntik dok?" "sehari tiga kali suntik, pak"
Setelah menarik naps panjang, saya menjawab." Berarti sehari tigapuluh enam juta", dok?" Saat itu butiran bening mengalir di pipi. Dengan suara bergetar saya berkata, "Tolong usahakan sekali lagi mencari penyakit istriku, sementara saya berdoa kepada Yang Maha Kuasa agar penyakit istriku segera ditemukan". "Pak, Jamil, kami berusaha semampu kami bahkan kami telah meminta bantuan laboratorium dan penyakit istri Bapak tidak dapat dideteksi secara tepat. Kami harus sangat hati-hati, karena istri Bapak sedang hamil 8 bulan. Baiklah, kami akan berusaha, sekali lagi, tapi bila tidak ditemukan kami akan menggantu obatnya pak", jawab dokter.
Setelah percakapan usai, saya pergi menuju musholla dekat ruang ICU. Saya melakukan sholat dan saya berdoa, "Ya Allah, Ya tuhanku....Aku mengerti bahwa Engkau pasti menguji semua hambaMu. Akupun mengerti bahwa setiap kebaikan, pasti ada balasannya, dan setiap keburukan yang aku lakukan pun ada balasannya.Gerangan apakah keburukan yang aku lakukan, hingga sakit istriku berkepanjangan, tabungan telah terkuras, tenaga dan pikiranku begitu lelah.Berikan Aku petunjukMu. Engka Maha Mengetahui guratan urat dileher nyamuk. Dan Engkau mengetahui hal kecil dari itu.Aku pasrah kepadaMu Ya Allah.BagiMu amat mudah menyembuhkan istriku..semudah Engkau mengatur milyaran planet di jagad raya ini.
Ketika saya berdoa, tiba-tiba terbersit dalam ingatan akan kejadian puluhan tahun silam. Ketika itu saya hidup dalam keluarga yang miskin papa. Sudah tiga bulan saya tidak membayar SPP yang hanya Rp 25 per bulan. Akhirnya saya memberanikan diri mencuri uang ibu yang hanya Rp.125. Saya ambil untuk membayar uang SPP, sisanya saya pakai jajan.
Ketika Ibu tahu bahwa uangnya hilang, ia menangis, sambil terbata berkata,"Pokoknya yang ambil uang itu kualat...yang ambil kualat..." Uang itu sebenarnya akan dipakai untuk membayar hutang Ibuku. Melihat itu saya tak berani mengaku, bahwa sayalah yang mengambil uang itu.
Usai berdoa saya merenung,"Jangan-jangan inilah hukum alam dan ketentuan Yang Maha Kuasa atas perbuiatan saya di masa lalu."Setelah menarik nafas panjang saya tekan nomer telepon dimana ibu saya ada dirumah menemani tiga buah hati saya, maka saya bertanya kepada ibu,"BU, apakah Ibu ingat ketika Ibu kehilangan uang sebanyak seratus duapuluh lima rupiah, puluhan tahun lalu?'
"Sampai kapanpun ibu ingat Mil. Kualat yang ambil duit itu Mil,. Duit itu sanagat Ibu perlukan untuk bayar hutang.Kok teganya ada yang ambil", Jawab Ibu.Mendengar jawaban Ibu, saya menutup mata perlahan, butiran air mata mengalir dipipi.Sambil terbata, sayaberkata, "IBu..maafkan saya...yang ambil uang utu saya, bu....saya minta maaf sama Ibu.Saat nanti bertemu saya sungkem sama Ibu. Saya jahat telah tega sama Ibu"..Suasana hening sejenak. Tidak lama kemudian saya dengar dari telepon, Ibu saya berkata."Ya Tuhan, pernyataanku aku cabut, yang ambil anakku ternyata anak laki-lakkiku, aku maafkan dia. "Setelah memasyikan Ibu telah memaafkan saya, saya akhiri percakapan ditelepon dengan memohon doa darinya.
Kurang lebih pukul 12.45saya dipanggil dokter, setibanya diruangan sambil mengulirkan tangan kepada saya dokter berkata."Selamat, penyakit istri bapak sudah ditemukan, ternyata, infeksi pangkreas. Panasnya sudah kami obati, setelah ini, kami akan operasi untuk mengeluarkan bayinya dalam perut ibu'.Bulu kudukku merinding mendengarnya. " Saya meninggalkan ruangan itu sambil berkata"Terimakasih dokter, semoga Tuhan membalas kebaikkan dokter.
Sambil meninggalkan ruangan itu saya berbisk pada diri sendiri,"IBU,I miss you so much..
tulisan asli oleh Jamil Azzaini Senior trainer penulis bukuBest seller KUBIK LEADERSHIP
disalin dari majalah Al Haromain.mudah-mudahan bisa jadi inspirasi....
Kamis, 26 Maret 2009
Menggapai Kebahagian Hati
Setiap orang punya cara untuk mencapainya, dan juga menjawab pertanyaan klasik...bagaimana bahagia menurut anda?
Sebagian orang pasti akan menjawab, bahagia akan dicapai..bila kebutuhan materi telah tercukupi. Punya rumah, mobil bagus, dan istri yang cantik.
Sebagian lagi akan menjawab, bila kita sudah mampu membahagiaakan orang yang kita cintai....dengan apapun yang dimintanya..
Pada orang yang sudah mapan secara materi...akan bingung menjawab standar bahagia ini.karena ia sudah menikmati hidup berkecukupan, tapi belum ada tanda-tanda kebahagiaan yang dicari yang ada adalah kegelisahan jiwa. Penyakit, pusing, migren atau jantung banyak melanda kalangan ini.Lalu apalagi yang kurang?
Ketika ukuran bahagia disandarkan pada tingkat kepuasan seseorang, dia tak akan pernah berhenti. Karena kepuasan dan keingina manusia tak pernah berbatas. lebih panjang dari usia umur manusia itu sendiri...Itulah kebahagiaan nisbi yang terukur oleh nafsu..
Kebagian akan dicapai saat hati berkata.Syukur...Itulah kata yang akan menghentikan banyak ketidakpuasan yang membuat kita tak pernah merasa bahagia..
Tips mencapai bahagia:
1. Perbanyak menghitung kenikmatan 2 kecil yang terlupakan
Saat jiwa terbangun di pagi buta, ingatkan hati bahwa hari ini kita masih diberi usia untuk bisa berbuat, mengumpilkan butiran-butiran kebaikan hari ini.
Banyaklah menghitung nikmat, nikmat diberi fisik yang sempurna, hati yang masih berhias iman, kesehatan badan yang dirasakan untuk bisa meraih rizki yang Allah sebarkan.
Nikamat disetiap kedipan mata yang slalu kita lupakan.Nikmat diberi seteguk air yang bisa melepas dahaga.Nikmat diberi kasur empuk untuk melepaskan kepenatan raga. dan sejuta nikmat berbanding secuil masalah yang mesti kita rampungkan sebagai seorang kholifatulloh yang pantas mengembannya.
2Ikhlaskan masalah kita, pasrahkannya pada SangPencipta
Adalah dunia yang tercipta dengan sunatullohnya, dimana kebahagiaan yang tercipta slalu beriring dengan masalah yang hadir.Sepanjang nafas kita ada..sepanjang itulah masalah melingkupinya. Setiap jiwa punya cerita,setiap insan punya episode cerita berbeda.Tinggal masing-masingnya untuk memaknai dan menjadikannya sebagai cerita bahagia.Menerima masalah sebagai seortang hamba yang tak berdaya, menyerahkannya pada Sang Pencipta untuk mencari solusinya....Itu lebih membuat hati kita lapang...dan mempercepat setiap problema yang menimpa.Ini bukan berarti kita sebagai hamba yang pasif tanpa mau ikhtiar.Tetapi justru saat masalah datang. Terima sebagai bentuk penghambaan kita pada Allah, dan terus berjuang untuk mencari penyelesaiannya.Karena sesungguhnya Tawakal ada diawal perjuangan bukan diakhir perjuangan?Bismillahi tawakaltu 'alallah...Dengan namaMu Ya Allah saya bertawakal,
3.Teruslah berbagi
Kita akan menjadi orang paling egois dan tak peduli, saat masalah bertubi-tubi meliputinya. Hidup terasa sempit. dan pikiran tak lagi mampu berpikir jernih. Tahukah anda, sebenarnya solusinya sangat sederhana, teruslah berbagi. lawan hati yang kikir dengan shodaqoh. Jiwa yang sempit dibersihkan dengan senyum ketulusan, membantu sesama yang membutuhkan, sesungguhnya separuh dari penyelesaiaan masalah telah terpecahkan.
4. Tetap lakukan yang terbaik
Menjadi hamba-hamba mukmin, adalah tujuan hidup seorang muslim.Fokuskan diri untuk menjadi yang terbaik.tanpa terjebak pada kesombongan hati.Hidup yang singkat, bisa dimaknai bila kita mampu merangkai puzzle-puzzle masalah yang dihadapi dengan keyakinan hati. Jiwa yang bahagia akan melahirkan pikiran-pikiran positif untuk memandang masalah sebagai asahan jiwa yang ingin terus menjaga fitrahnya sebagai Robbbani.
Bila 4 hal ini dirangakai Insya Allah kebahagiaaan tercapai, dengan atau tanpa materi sebagai hiasan.
Sebagian orang pasti akan menjawab, bahagia akan dicapai..bila kebutuhan materi telah tercukupi. Punya rumah, mobil bagus, dan istri yang cantik.
Sebagian lagi akan menjawab, bila kita sudah mampu membahagiaakan orang yang kita cintai....dengan apapun yang dimintanya..
Pada orang yang sudah mapan secara materi...akan bingung menjawab standar bahagia ini.karena ia sudah menikmati hidup berkecukupan, tapi belum ada tanda-tanda kebahagiaan yang dicari yang ada adalah kegelisahan jiwa. Penyakit, pusing, migren atau jantung banyak melanda kalangan ini.Lalu apalagi yang kurang?
Ketika ukuran bahagia disandarkan pada tingkat kepuasan seseorang, dia tak akan pernah berhenti. Karena kepuasan dan keingina manusia tak pernah berbatas. lebih panjang dari usia umur manusia itu sendiri...Itulah kebahagiaan nisbi yang terukur oleh nafsu..
Kebagian akan dicapai saat hati berkata.Syukur...Itulah kata yang akan menghentikan banyak ketidakpuasan yang membuat kita tak pernah merasa bahagia..
Tips mencapai bahagia:
1. Perbanyak menghitung kenikmatan 2 kecil yang terlupakan
Saat jiwa terbangun di pagi buta, ingatkan hati bahwa hari ini kita masih diberi usia untuk bisa berbuat, mengumpilkan butiran-butiran kebaikan hari ini.
Banyaklah menghitung nikmat, nikmat diberi fisik yang sempurna, hati yang masih berhias iman, kesehatan badan yang dirasakan untuk bisa meraih rizki yang Allah sebarkan.
Nikamat disetiap kedipan mata yang slalu kita lupakan.Nikmat diberi seteguk air yang bisa melepas dahaga.Nikmat diberi kasur empuk untuk melepaskan kepenatan raga. dan sejuta nikmat berbanding secuil masalah yang mesti kita rampungkan sebagai seorang kholifatulloh yang pantas mengembannya.
2Ikhlaskan masalah kita, pasrahkannya pada SangPencipta
Adalah dunia yang tercipta dengan sunatullohnya, dimana kebahagiaan yang tercipta slalu beriring dengan masalah yang hadir.Sepanjang nafas kita ada..sepanjang itulah masalah melingkupinya. Setiap jiwa punya cerita,setiap insan punya episode cerita berbeda.Tinggal masing-masingnya untuk memaknai dan menjadikannya sebagai cerita bahagia.Menerima masalah sebagai seortang hamba yang tak berdaya, menyerahkannya pada Sang Pencipta untuk mencari solusinya....Itu lebih membuat hati kita lapang...dan mempercepat setiap problema yang menimpa.Ini bukan berarti kita sebagai hamba yang pasif tanpa mau ikhtiar.Tetapi justru saat masalah datang. Terima sebagai bentuk penghambaan kita pada Allah, dan terus berjuang untuk mencari penyelesaiannya.Karena sesungguhnya Tawakal ada diawal perjuangan bukan diakhir perjuangan?Bismillahi tawakaltu 'alallah...Dengan namaMu Ya Allah saya bertawakal,
3.Teruslah berbagi
Kita akan menjadi orang paling egois dan tak peduli, saat masalah bertubi-tubi meliputinya. Hidup terasa sempit. dan pikiran tak lagi mampu berpikir jernih. Tahukah anda, sebenarnya solusinya sangat sederhana, teruslah berbagi. lawan hati yang kikir dengan shodaqoh. Jiwa yang sempit dibersihkan dengan senyum ketulusan, membantu sesama yang membutuhkan, sesungguhnya separuh dari penyelesaiaan masalah telah terpecahkan.
4. Tetap lakukan yang terbaik
Menjadi hamba-hamba mukmin, adalah tujuan hidup seorang muslim.Fokuskan diri untuk menjadi yang terbaik.tanpa terjebak pada kesombongan hati.Hidup yang singkat, bisa dimaknai bila kita mampu merangkai puzzle-puzzle masalah yang dihadapi dengan keyakinan hati. Jiwa yang bahagia akan melahirkan pikiran-pikiran positif untuk memandang masalah sebagai asahan jiwa yang ingin terus menjaga fitrahnya sebagai Robbbani.
Bila 4 hal ini dirangakai Insya Allah kebahagiaaan tercapai, dengan atau tanpa materi sebagai hiasan.
indahnya hati yang ikhlas.....
Adalah Halimah, sosok perempuan yang langka, untuk zaman ini...perempuan sederhana yang hidup bersama suami yang punya penghasilan pas-pasan.Bahkan dikatakan kurang untuk bisa hidup bersama ke-9 putranya.Keluarga yang sederhana, yang teguh memegang ajaran agamanya.mengukur hidup sebagai sebuah ibadah yang harus dilakoninya. Suaminya seorang dosen di sebuah perguruan tinggi negri di kota besar di ujung jawa.Dia sendiri adalah sosok mantan mahasiswa, yang mengabdi untuk laki-laki yang dipilihnya. Saat awal pernikahannya dulu...Kang Arif, calon suaminya,menanyakan apa mahar yang diinginkannya...Halimah hanya meminta sebuah cemeti, alat untuk mencambuk kuda.Tentu saja sang calon suaminya heran...bukankah wanita biasanya menginginkan perhiasan dan segalanya yang bernilai kebendaan?Halimah hanya menjawab"Wahai, kangmas...cemeti ini sebagai wujud, betapa saya ingin menunjukkan pengabdianku pada mas, bila mas tak ridlo atas pengabdianku nantinya sebagai istri, mas berhak menghukumku dengan cemeti ini", Tertegun Kang Arif, betapa ia menjadi semakin yakin akan wanita pilihannya....
Perjalanan pernikahannya....dilakoni sebagai bagian ibadah yang kelelahannya berarti ibadah,sempitnya rizki di rumah kontrakan, dirasakan sebagai hidup yang mesti disyukurinya.
Tahun demi tahun berjalan, anak- anak mereka lahir...Pendidikan agama yang kental, menjadikan mereka anak-anak yang kuat, dan mandiri.Senyum indah Halimah tak pernah lepas dari bibirnya.Semangat mendampingi suami, dengan 9 orang anak tanpa pengasuh...tak menyurutkan langkah-langkahnya membangun dakwah dan ibadah-ibadah sunnah. Hingga pernah suatu saat ia bercerita.Dimana ada suatu hari ia tak mampu membeli makanan untuk dimakan...Dengan sabar, tanpa mengeluh pada seorang pun, dia dan suami akhirnya melakukan puasa...ya ,,seperti cerita Fatimahuzzahro, ananda Rosululloh Shollahu a'laihi wasallam.Subhanallah di depan rumah kontrakannya tumbuh pohon bayam yang dia tak menyadari sebelumnya.Alhamdullillah dengan itu dia makan dan berbuka puasa. Sambil tersdenyum dia bercerita. "Ya ,,saya jadi sering pusing karena makan bayam terus", itu dilakoninya dengan ketabahan seorang perempuan sholehah. Ada lagi cerita menarik yang pantas diambil hikmahnya, saat dia melakoni puasa ...seperti biasa..ketika sempit rizki itu dirasakan..dan lemahnya badan sudah tak lagi merasa kuat menahan...di hari ketika dia menjalankan puasa...Dia dan suami mendapat kehormatan di undang jamuan makan salah seorang kawan di sebuah hotel berbintang.Subhanallah.Begitu ketabahan , keihlasan pastilah berujung sebuah kebahagiaan hati yang teramat dalam. Halimah, sosok perempuan yang bisa jadi penopang. dan Ibu yang siap jadi sandaran...Istri yang kuat dalam keistiqomahan. Membiarkan dirinya untuk keberhasilan pendidikan dan karir suaminya. Dari 9 anaknya 6 diantaranya adalah penghafal Alquran sementara yang terakhir masih berada dalam buainnya.
Perjalanan pernikahannya....dilakoni sebagai bagian ibadah yang kelelahannya berarti ibadah,sempitnya rizki di rumah kontrakan, dirasakan sebagai hidup yang mesti disyukurinya.
Tahun demi tahun berjalan, anak- anak mereka lahir...Pendidikan agama yang kental, menjadikan mereka anak-anak yang kuat, dan mandiri.Senyum indah Halimah tak pernah lepas dari bibirnya.Semangat mendampingi suami, dengan 9 orang anak tanpa pengasuh...tak menyurutkan langkah-langkahnya membangun dakwah dan ibadah-ibadah sunnah. Hingga pernah suatu saat ia bercerita.Dimana ada suatu hari ia tak mampu membeli makanan untuk dimakan...Dengan sabar, tanpa mengeluh pada seorang pun, dia dan suami akhirnya melakukan puasa...ya ,,seperti cerita Fatimahuzzahro, ananda Rosululloh Shollahu a'laihi wasallam.Subhanallah di depan rumah kontrakannya tumbuh pohon bayam yang dia tak menyadari sebelumnya.Alhamdullillah dengan itu dia makan dan berbuka puasa. Sambil tersdenyum dia bercerita. "Ya ,,saya jadi sering pusing karena makan bayam terus", itu dilakoninya dengan ketabahan seorang perempuan sholehah. Ada lagi cerita menarik yang pantas diambil hikmahnya, saat dia melakoni puasa ...seperti biasa..ketika sempit rizki itu dirasakan..dan lemahnya badan sudah tak lagi merasa kuat menahan...di hari ketika dia menjalankan puasa...Dia dan suami mendapat kehormatan di undang jamuan makan salah seorang kawan di sebuah hotel berbintang.Subhanallah.Begitu ketabahan , keihlasan pastilah berujung sebuah kebahagiaan hati yang teramat dalam. Halimah, sosok perempuan yang bisa jadi penopang. dan Ibu yang siap jadi sandaran...Istri yang kuat dalam keistiqomahan. Membiarkan dirinya untuk keberhasilan pendidikan dan karir suaminya. Dari 9 anaknya 6 diantaranya adalah penghafal Alquran sementara yang terakhir masih berada dalam buainnya.
Kamis, 05 Maret 2009
SEFT Terapi
Judul diatas adalah sebuah psikoterapi yang dikembangkan oleh Bpk Faiz Faizudin, seorang psikolog muda yang mampu mengemas konsep terapi dan menggabungkannya dengan zona spiritual.SEFT adalah singkatan dari Spritua Emotion Freedom Tekhik. Merupakan terapi untuk membebaskan emosi-emosi negatif dalam jiwa untuk mencapai Keberuntungan dalam hidup, kebahagiaan hati, dan kesehatan jasmani. SEbuiag terapi dengan menggabungkan hampir 14 tekhik terapi, untuk mengatasi gangguan fisik yang segian besar berakar dari gangguan emosi dalam alam bawah sadar kita. Seperti migren, maag, vertigo, sinusitis, phobia, depresi, trauma.pecandu rokok,dan sebagainya.Visi misi yang dikembangkan dalam terapi SEFT ini adalah
1. Loving God
Bersyukur dan senantiasa kita mencintai Allah
Menjadi hamba-hamba yang bersyukur, dengan lebih banyak menghitung nikmat Allah yang kita terima, tapi terlupa untuk disyukuri,menjadikan diri ini, akan sampai pada kelapangan hati.Daripada menghitung masalah-masalah yang kita hadapi.Ini menjadi awal bagaimana jiwa kita menjadi lebih sehat.
2.Blessing others
Berbagilah dengan sesama,insyaAllah memjadikan hidup yang terasa berat menjadi lebih ringan.Perbanyak shodaqoh,memperekat ukhuwah,menuntaskan masalah yang selama ini menjadi beban hidup. Sementara kita kebanyakan, bingung atas masalah kita sendiri, sehingga tidak mampu melihat penderitaan orang lain.Padahal shodaqoh yang kita keluarkan,sebenarnya sudah mengurangi sedikit beban masalah yang kita hadapi. Apalagi shodaqoh, bila kita lakukan disaat kita sendiri membutuhkan,itu menjadi kunci jalan keluar disaat kesulitan.
3.Best do it
Lakukan kinerja yang terbaik.Perbaiki terus menerus diri kita, agar kita bisa menjadi orang hidup yang punya arti. Buat diri sendiri dan orang lain....
SEFT, memberi solusi untuk hal fisik yang kita hadapi, dan keberuntungan hidup yang ingin kita raih
Hubungi FAMILY SEFT
Perum Dian Anyar C2 no 3
telp 8222918
hp 08885176119
1. Loving God
Bersyukur dan senantiasa kita mencintai Allah
Menjadi hamba-hamba yang bersyukur, dengan lebih banyak menghitung nikmat Allah yang kita terima, tapi terlupa untuk disyukuri,menjadikan diri ini, akan sampai pada kelapangan hati.Daripada menghitung masalah-masalah yang kita hadapi.Ini menjadi awal bagaimana jiwa kita menjadi lebih sehat.
2.Blessing others
Berbagilah dengan sesama,insyaAllah memjadikan hidup yang terasa berat menjadi lebih ringan.Perbanyak shodaqoh,memperekat ukhuwah,menuntaskan masalah yang selama ini menjadi beban hidup. Sementara kita kebanyakan, bingung atas masalah kita sendiri, sehingga tidak mampu melihat penderitaan orang lain.Padahal shodaqoh yang kita keluarkan,sebenarnya sudah mengurangi sedikit beban masalah yang kita hadapi. Apalagi shodaqoh, bila kita lakukan disaat kita sendiri membutuhkan,itu menjadi kunci jalan keluar disaat kesulitan.
3.Best do it
Lakukan kinerja yang terbaik.Perbaiki terus menerus diri kita, agar kita bisa menjadi orang hidup yang punya arti. Buat diri sendiri dan orang lain....
SEFT, memberi solusi untuk hal fisik yang kita hadapi, dan keberuntungan hidup yang ingin kita raih
Hubungi FAMILY SEFT
Perum Dian Anyar C2 no 3
telp 8222918
hp 08885176119
Langganan:
Postingan (Atom)