
Malam tadi, saya kedatangan tamu mas Odi beserta istrinya, alumni SMAN 9 Surabaya. Sekarang beliau tinnggal di Bogor. Ya , seperti biasa kawan lama yang kenal di masa SMA, seperti sebuah magnet yang membuat kita seakan masih berada dijaman SMA, juga. Bikin semangat jiwa muda tumbuh.dan memori jaman SMA menyeruak lagi. Teman-teman komunitas istighosah dan membolos sekolah hanya karena memburu para sesepuh agama ..sebagai pencari Tuhan dan kedamaian.Ada Mas Yusuf alumni SMA 9, yang ternyata barusaja meninggal dunia, almarhum mbak Azza yang juga telah mendahului kami.Disebut beberapa nama yang kini kami kehilangan jejaknya. Meski saya tidak berasal dari SMA 9, komunitas yang dulu terikat dalam ikatan kuat majlis dzikir yang dibentuk waktu itu, oleh para kakak kelas, untuk memaknai arti ukhuwah, kini kurasakan dalam sekali dampaknya. Ikatan itu terasa hingga lebih dari 15 tahun periode perjalanan hidup masing-masing diantara kami. Perbedaan tempat dan jarak tak jadi penghalang untuk menarik magnet ikatan itu. Kunjungan beberapa kawan lama ke Purwakarta, tempat saya kini tinggal, begitu saya syukuri, dan belajar betapa ikatan yang dibangun karena sama-sama dalam komunitas pecinta Tuhan dan pencari makna Tuhan dalam hidup.membawa pertemuan-demi pertemuan yang sungguh terasa dalam.Pembicaraan berlanjut, hingga bagaimana kita memaknai penyembahan. "Totalkan hatimu untuk meyembah pada Tuhanmu,selalu tetapkan niat hanya untuk Allah. Biarkan nanti rizki itu mengikuti".Kata-kata yang terucap ringan diantara makan sahur yang kami lakukan, menjadi terasa begitu dalam pemaknaannya.Terkadang, dalam doa-doa kita, dalam setiap sholat kita.kita tujukan niat kita untuk sesuatu yang lebih bermakna dunia. Misalkan saja, " Ah Aku sholat dhuha biar rizki ku bertambah....Ah aku lakukan bertahajud, biar hajat ini terkabul. Kita letakkan niat dunia yang mendahului amal Ibadah kita. Jadilah Ibadah tapi tetaplah dunia jadi utama. Itulah yang banyak dilakukan kebanyakan manusia.Cobalah kita mengevaluasi lagi niat awal ibadah kita.Jadikan setiap amalan ubudiyah kita dengan niat untuk membawa kita pada bertambahnya rasa cinta padaNya.Sebagai ungkapan syukur akan karunia yang tidak terukur..pemberian yang terberi, tanpa kitameminta.Begitu banyak karunia yang kita terima hingga kita lupa berterima kasih padaNya. Adakah kita meminta diberi untuk bisa hadir didunia ini.??Adakah kita meminta untuk di karuniai sepasang mata, sepasanga telinga dan tubuh yang maha sempurna ini.?? Tidak pernah kita memintanya..begitu saja Tuhan melimpahkan pada kita.Kata Allah dalam hadist Qudsi." Sibukkanlah dirimu untuk mengingaKu, niscaya Aku cukupkan semua kebutuhanMu." Ingatan saya kembali pada hadist ini, yang berarti:1.Niatkan setiap Ibadah hanya untuk menambah cinta padaNya bukan untuk setiap hajat dunia Setiap Ibadah akan memberi nilai lebih dari sekedar yang kita butuhkan, bila kita jadikan hanya untuk Tuhan.betapa banyak manusia yang beribadah tapi masih dalam koridor untuk kebutuhan dunianya. Bukan saya sebut ini kesalahan, tapi kita perlu mencernai lebih dalam proses ibadah yang kita lakukan, hingga sampai pada kesempurnaan , dan keutuhan untukembali dekat pada Sang Pemberi hidup.Jika kita awali dengan niat untuk hajat hidup didunia, kita hanya sampai pada terpenuhi hajat itu saja, karena Tuhan pasti memberi apa yang kita minta, tapi kita tak akan pernah sampai pada pemaknaan yang lebih dalam pada Tuhannya.
2.Lakukan dengan penuh keyakinan.Keyakinan akan membawa kita pada percepatan pencapaian yang kita inginkan. Innallaha ma'ana. Dialah Dzat yang yang tak pernah mengantuk dan selalu terjaga.Yang Maha Lembut meski tidak tersebut. Yang Maha dekat melebihi dekatnya urat nadi kita.Dia Maha Kasih,pada setiap hambaNya. Dia mencintai hamba-hambaNya yang selalu meminta.dan bersandar penuh pada KholikNya.
3.Pasrahkan Penuh Urusan kita hanya padaNya.Manusia dikaruniai akal untuk ikhtiar dan menjangkau sejauh apapun yang mampu dijangkau. Tak ada batasa untuk itu selain bersandar pada koridor syari'at.Selebihnya biarkan Tuhan yang mengatur, seberapa besar dan cukupkah kita menampung anugrah Tuhan yang mengucur di wadah kita.Bagaimana kita harus selalu menguatkan wadah kita untuk menampungnya. karena anugrah tuhan tak terbatas. Yang membatasinya justr kekuatan kita sendiri untuk dapatkan anugrah itu.Gunakan akal kita untuk memikirkan , bagaimana kita harus menguatkan wadah itu, berupa hati kita, tangan kita, kaki kita, akal kita untuk tidak terlepas dari tetapnya pada kerendahan hati.bahwa sesungguhnya Tuhanlah yang memberi semua yang kita miliki.Ketika kita belum mapu untuk itu, maka jangan salahkan Tuhan, bila kita belum mendapat sebesar-besar karunia yang kita minta.Ini adalah pelajaran hikmah yang saya dapat untuk teman-teman para pencari hakikat hidup dan yang ingin memaknai hidup ini lebih dalam. Selebihnya saya berlepas diri dari itu semua.
2.Lakukan dengan penuh keyakinan.Keyakinan akan membawa kita pada percepatan pencapaian yang kita inginkan. Innallaha ma'ana. Dialah Dzat yang yang tak pernah mengantuk dan selalu terjaga.Yang Maha Lembut meski tidak tersebut. Yang Maha dekat melebihi dekatnya urat nadi kita.Dia Maha Kasih,pada setiap hambaNya. Dia mencintai hamba-hambaNya yang selalu meminta.dan bersandar penuh pada KholikNya.
3.Pasrahkan Penuh Urusan kita hanya padaNya.Manusia dikaruniai akal untuk ikhtiar dan menjangkau sejauh apapun yang mampu dijangkau. Tak ada batasa untuk itu selain bersandar pada koridor syari'at.Selebihnya biarkan Tuhan yang mengatur, seberapa besar dan cukupkah kita menampung anugrah Tuhan yang mengucur di wadah kita.Bagaimana kita harus selalu menguatkan wadah kita untuk menampungnya. karena anugrah tuhan tak terbatas. Yang membatasinya justr kekuatan kita sendiri untuk dapatkan anugrah itu.Gunakan akal kita untuk memikirkan , bagaimana kita harus menguatkan wadah itu, berupa hati kita, tangan kita, kaki kita, akal kita untuk tidak terlepas dari tetapnya pada kerendahan hati.bahwa sesungguhnya Tuhanlah yang memberi semua yang kita miliki.Ketika kita belum mapu untuk itu, maka jangan salahkan Tuhan, bila kita belum mendapat sebesar-besar karunia yang kita minta.Ini adalah pelajaran hikmah yang saya dapat untuk teman-teman para pencari hakikat hidup dan yang ingin memaknai hidup ini lebih dalam. Selebihnya saya berlepas diri dari itu semua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar