Setiap orang punya cara untuk mencapainya, dan juga menjawab pertanyaan klasik...bagaimana bahagia menurut anda?
Sebagian orang pasti akan menjawab, bahagia akan dicapai..bila  kebutuhan materi telah tercukupi. Punya rumah, mobil bagus, dan istri yang cantik.
Sebagian lagi akan menjawab, bila kita sudah mampu membahagiaakan orang yang kita cintai....dengan apapun yang dimintanya..
Pada orang yang sudah mapan secara materi...akan bingung menjawab standar bahagia ini.karena ia sudah menikmati hidup berkecukupan, tapi belum ada tanda-tanda kebahagiaan yang dicari yang ada adalah kegelisahan jiwa. Penyakit, pusing, migren atau jantung banyak melanda kalangan ini.Lalu apalagi yang kurang?
Ketika ukuran bahagia disandarkan pada tingkat kepuasan seseorang, dia tak akan pernah berhenti. Karena kepuasan dan keingina manusia tak pernah berbatas. lebih panjang dari usia umur manusia itu sendiri...Itulah kebahagiaan nisbi yang terukur oleh nafsu..
Kebagian akan dicapai saat hati berkata.Syukur...Itulah kata yang akan menghentikan banyak ketidakpuasan yang membuat kita tak pernah merasa bahagia..
Tips mencapai bahagia:
1. Perbanyak menghitung kenikmatan 2 kecil yang terlupakan
 Saat jiwa terbangun di pagi buta, ingatkan hati bahwa hari ini kita masih diberi usia untuk bisa berbuat, mengumpilkan butiran-butiran kebaikan hari ini.
Banyaklah menghitung nikmat, nikmat diberi fisik yang sempurna, hati yang masih berhias iman, kesehatan badan yang dirasakan untuk bisa meraih rizki yang Allah sebarkan.
Nikamat disetiap kedipan mata yang slalu kita lupakan.Nikmat diberi seteguk air yang bisa melepas dahaga.Nikmat diberi kasur empuk untuk melepaskan kepenatan raga. dan sejuta nikmat  berbanding secuil masalah yang mesti kita rampungkan sebagai seorang kholifatulloh yang pantas mengembannya.
2Ikhlaskan masalah kita, pasrahkannya pada SangPencipta
Adalah dunia yang tercipta dengan sunatullohnya, dimana kebahagiaan yang tercipta slalu beriring dengan masalah yang hadir.Sepanjang nafas kita ada..sepanjang itulah masalah melingkupinya. Setiap jiwa punya cerita,setiap insan punya episode cerita berbeda.Tinggal masing-masingnya untuk memaknai dan menjadikannya sebagai cerita bahagia.Menerima masalah sebagai seortang hamba yang tak berdaya, menyerahkannya pada Sang Pencipta untuk mencari solusinya....Itu lebih membuat hati kita lapang...dan mempercepat setiap problema yang menimpa.Ini bukan berarti kita sebagai hamba yang pasif tanpa mau ikhtiar.Tetapi justru saat masalah datang. Terima sebagai bentuk penghambaan kita pada Allah, dan terus berjuang untuk mencari penyelesaiannya.Karena sesungguhnya Tawakal ada diawal perjuangan bukan diakhir perjuangan?Bismillahi tawakaltu 'alallah...Dengan namaMu Ya Allah saya bertawakal,
3.Teruslah berbagi
Kita akan menjadi orang paling egois dan tak peduli, saat masalah bertubi-tubi meliputinya. Hidup terasa sempit. dan pikiran tak lagi mampu berpikir jernih. Tahukah anda, sebenarnya solusinya sangat sederhana, teruslah berbagi. lawan hati yang kikir dengan shodaqoh. Jiwa yang sempit dibersihkan dengan senyum ketulusan, membantu sesama yang membutuhkan, sesungguhnya separuh dari penyelesaiaan  masalah telah terpecahkan.
4. Tetap lakukan yang terbaik
Menjadi hamba-hamba mukmin, adalah tujuan hidup seorang muslim.Fokuskan diri untuk menjadi yang terbaik.tanpa terjebak pada kesombongan hati.Hidup yang singkat, bisa dimaknai bila kita mampu merangkai puzzle-puzzle masalah yang dihadapi dengan keyakinan hati. Jiwa yang bahagia akan melahirkan pikiran-pikiran positif untuk memandang masalah sebagai asahan jiwa yang ingin terus menjaga fitrahnya sebagai Robbbani.
Bila 4 hal ini dirangakai Insya Allah kebahagiaaan tercapai, dengan atau tanpa materi sebagai hiasan.
Kamis, 26 Maret 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)



1 komentar:
assalamu'alaikum
salam kenal bunda
wah artikel yang bagus
iya memang, bila kita bersyukur nikmat akan bertambah, begitu pula sebaliknya =)
kunjungi blog sy jg ya bun
makasih
http://mioariefiansyah.wordpress.com/
Posting Komentar