Jumat, 07 November 2008

Perjalanan seorang kawan....

Seorang kawan dari perantauan, jauh diujung pulau di Indonesia, dimana saya pernah tinggal kurang lebih 2 tahun. Tak pernah terbayangkan kalau saya akan pernah menginjak pulau yang bernama Sulawesi Selatan. Dalam benak,yang terbayang adalah pulau yang masih jauh dan penuh dengan hutan dan pepohonan. Ternyata tidak, Ditengah kota besar Makassar aku tinggal di kawasan elit, milik Yusuf Kalla. Bukit Baruga, kawasan bergengsi yang dihuni oleh petinggi dan para Bupati. bersih dan rapi. Kebetulan saya tinggal di jalan utama kawasan itu, dimana kiri kanan tetanggaku lumayan jauh jaraknya, saking besarnya rumah. tipe 100. dengan lebar jalan hampir 10 meter dengan dua jalur. Gak banyak kendaraan lewat. Mobil berjajar parkir milik penghuni, yang rata-rata memiliki lebih dari satu mobil. sementara saya. hanya sebuah mobil putih tua Daihatsu tahun 88.Dalam hati ada perasaan minder juga. Tapi ahh apa artinya, saya pun akhirnya tak peduli.Samping rumah ada seorang tetangga asli suku Bugis,lumayan ramah, karena dia merasa senasib dengan saya. Bukan orang berpunya. Hanya menempati rumah kakaknya. Seberang rumah, seorang dokter, kerabat gubernur Sulawesi waktu itu. 2 blok dari rumahku, dialah kawan yang ingin kutemui, seorang istri pejabat pemerintah, yang kini ingin aku ceritakan perjalanan hidupnya. Pertemuan awal sebenarnya aku tak menyangka. Mungkin karena doa yang senantiasa aku mohonkan saat aku pertama kali melangkah jauh dari kawan-kawan tempatku mengkaji dan mengaji bersama Sang Guru ruhani."Allah, dekatkan aku senantiasa dengan orang yang mencintaiMU,dan pertemukanlah aku dengan mereka senantiasa".Diajak seorang kawan yang coba membuat kelompok kajian ta'lim di rumahnya. Aku beranikan diri melangkah, meski agak ragu juga. Tapi, setelah kukenal beliau,yang bagiku adalah sosok istri bos dengan segala image yang menempel. Ternyata hatiku begitu menyatu dan kian dekat. Diantara teman-teman kajian disana. Beliau makin dekat dan obrolanpun kian sambung. Mulai dari cerita tentang awal pertemuan dengan suaminya, anak-anak dan lika-liku rumah tangganya. Dari beliau aku banyak belajar, bagaimana dia menjaga suami , dan dukungannya pada karir suaminya. Penampilannya yang selalu dijaga, memberi citradiri bahwa dia memang wanita yang pantas jadi tauladan . Sementara disisi ruhani, dia banyak berbagi dan sharing untuk saling mengisi. Yang kukenal, beliau sosok wibawa, meski sebenarnya dia begitu lemah untuk bisa mampu mandiri.Dukungan ruhani, dari kawan sepertiku membuat dia mulai belajar untuk jadi wanita yang benar-benar tangguh.Agak narsis juga ya...Tapi saya juga gak tahu mengapa beliau begitu percaya dan merasa ada sesutu yang membuat dia bisa berbagi hanya dengan saya. Sosoknya yang sangat jaim, membuat dia tak mudah berbagi cerita.Saya pun demikian. 2 tahun berlalu. beliau pindah tiba-tiba,dan saya kehilangan jejak. Saat saya kembali ke Gresik tempat tinggal dan rumah yang aku beli, dan sebentar saja kutempati. aku benar-benar sibuk untuk urusan keluarga dan upayaku belajar dan merintis TPQ.Sesekali aku kontak, ...untuk sekedar menyambung silaturohim. Hanya lewat kontak telpon, tapi jiwa dan hati, terasa tetap dekat. Begitulah jika iman sudah jadi perekat.Teman terasa lebih dari saudara yang sedarah.Akhirnya Allah perjalankan aku lagi, hingga tiba di kota Purwakarta. Kontak pun kian dekat. Awal tiba disini, langsung aku kontak beliau. Rasa sukacita terdengar dari suaranya, mengalir cerita tentang, bagaimana beliau berangkat haji bersama suaminya. Disini episode ceritanya mulai membuat aku kian tertegun......

Sosoknya yang anggun, tuturnya yang begitu santun, ternyata menyimpan duka yang tak pernah lepas dari kehidupannya. Materi bukanlah hal yang berarti..tapi kegelisahan hidupnya begitu dirasa, karena suami yang mendampinginya,dirasa makin jauh dari puncak ruhani yang kini dirasakannya. Sepulang haji, beliau seakan makin berada dipuncak ruhani, seakan-akan tak ada yang lebih dicintai dari selain pada penghambaan pada sang Kholik. begitu kuat rasa itu, membuat dia tak lagi mampu membiarkan dirinya tenggelam kesibukan dunia yang dirasa makin membuatnya tak lagi nyaman tanpa sentuhan iman.Sementara sang suami, dirasa makin jauh dari sosok yang diimpikan...begitulah dia terus berperang, dalam batin, mencoba menarik-narik diri antara berlari dan mendekati.sementara materi kian berlimpah ruah hingga seakan-akan langit telah dapat disentuhnya.Saat itulah aku selalu hadir. Entah mengapa terkadang dia menghilang, tak ada kabar. Tapi suatu saat tiba-tiba ada keinginan untuk kontak.Dan biasanya saat itu, beliau pasti sedang ada dalam kebimbangan dan butuh kawan untuk berbagi.Hingga saat ini, hampir satu tahun aku gak pernah dengar kabar.Suatu saat aku coba kontak. Biasa, pasti aku dulu yang menyapa. Ah aku pikir, gak apa-apa, toh saya lebih muda.meski setelah kontak, pasti dia yang banyak curhat dan cerita.Dari ujung telpon mulailah mengalir cerita-cerita yang tak pernah terbayangkan sebelumnya....Saat dipuncak materi.suaminya yang bagi saya sosok sempurna secara fisik maupun yang lainnya. Begitu harmonis, dimana dia waktu itu kutahu, gak pernah bisa makan tanpa harus didampingi istrinya.Hingga setiap makan siang, sopir selalu menjemput sang istri untuk dampingi makan di kantor. seringkali juga beliau membawakan bekal untuk suaminya.Semua begitu mengagetkan, ternyata dia harus menerima kenyataan, dipoligami..............Tak pernah menyangka dan juga menduga.Shock dan dia mencoba melepaskan diri dari kenyataan. Berlari dan coba untuk hindari. Makin tunjukkan bahwa dia mampu mandiri. Ikatan yang kokoh,hampir rapuh kalau bukan karena banyak teman dan orang- orang yang memiliki ketajaman mata hati,mendampingi dan memberi suport mental dan ruhani. Karena beliau bukanlah sosok yang mudah mengeluh pada setiap orang.Antara kuat, dan lemah dia seringkali harus jatuh bangun,bersama hatinya yang coba dikuatkan.Dihadapan anak-anaknya, dia tetap jaga wibawa dan keutuhan. Tetap aktif mengadakan ta'lim, dan meyibukkan diri dengan hobinya rancang desain.Itu terjadi disaat dia berada dipuncak materi,hingga akhirnya kondisi pun berbalik. Bisnisnya mengalami kehancuran,meski ukurannya dia masih mampu bertahan. Suaminya resign hampir satu tahun, saat itulah dia survive dengan bisnisnya yang dirintis dari hobinya merancang busana.Pelan tapi pasti, ekonominya mulai pulih, meski secara ruhani dia masih harus bertarung menyatukan hati.

Kekuatannya berbuah indah, suaminyapun mengakuinya sebagai sosok yang tak bisa tergantikan disisinya. Sikap poligaminya, adalah sebuah kealpaan sosok laki-laki dipuncak hidup serba materi.Sikap angkuhnya untuk coba menolak maaf atas suaminya, coba dilunturkan saat aku katakan,"Ibu, adalah magnet,untuk semua orang sekeliling, seandainya ibu mau coba merengkuh maaf suami, Insya Allah, magnet itu akan kiat kuat, untuk bisa memberi banyak manfaat seperti yang Ibu mau"Dipikirkan juga kalimat itu. Dan ia coba lunturkan sedikit-demi sedikit keangkuhan diri atas suami yang telah menyakiti.Saat itu terjadi...............Ujian seakan tak pernah berhenti menghampiri....Ayah tercintanya....tervonis sakit yang langka Kanker getah bening yang mengerogoti tulang.Sampai disini......Dia berkirim sms.. Tak henti-henti aku selalu memohon doa pada setiap orang sholeh yang kujumpa, hakekat ujian apa yang meski kulewati......Sebelumnya dia terus mencoba sms saya. agar diagnosis sakit ayahnya tak mengerikan, meski ia sudah merasa dan yang buruk yang akan dikabarkan. Malam itu kucoba,memberi sedikit energi dengan doa. Terasa ada yang sakit di dada.Seakan ada isyaroh, tentang sakit ayahnya. Waktu itu aku coba menenangkannya"Ibu Takdir belum nyata, masih ada ruang untuk kita berupaya". Saat kabar itu datang. Tertegun aku, tak terasa airmataku ikut mengalir, merasakan kesedihan yang teramat dalam.Kuberi kekuatan dengan kalimat yang mungkin bisa sedikit jadi obat"Ibu harus kuat, karena Ibu diperjalankan untuk mengambil banyak ilmu hikmah dari episode hidup yang ibu alami.Bersandarlah Bu, bila lelah, tapi Ibu jangan putus asa.IBu harus kuat...... Teringat istikoroh seorang kawan yang bantu aku belajar ruhani untuk pemusatan energi. Tertulis di surat Albaqoroh:259. Dan benar penyakit itu merapuhkan tulang-tulang. Tapi Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.MUdah-mudahan semua berakhir baik... kita berkaca pada hidup yang masing-masing orang punya cerita.Tergantung nilai manusianya. Apakah ia mampu mengambil Hikmah...?

Senin, 03 November 2008

Santri yang Hilang???????????

Di sebuah padepokan, ada beberapa santri berguru, pada seorang Suhu, yang baru pulang menuntut ilmu dari negri yang jauh. Ada sembilan orang santri yang tekun mndengarkan petuah-petuah guru. Bertahun-tahun menuntut ilmu, padepokan itu kian dikenal, 9 santri yang berkhidmat pada guru tetap terus belajar, hingga makin bertambah murid-muridnya. Kesaktian Sang Guru kian tersohor ke seluruh penjuru desa. Akhirnya sang Guru berkata pada murid-muridnya." Wahai murid ku udah saatnya kita memdirikan sebuah padepokan yang lebih luas" kemudian sang Guru berjalan mencari tempat yang cocok untuk mendirikan padepokan yang lebih luas. Berdirilah sebuah padepokam di lereng bukit.Murid-muridnya masih sedikit, hingga hubungan mereka kian erat bagai saudara. Tahun- demi tahun berganti, murid bertambah, dan para santri ada yang harus pergi karena tugas, atau juga saat mereka harus menikah. Tapi didalam hati murid-murid itu telah terpatri, bahwa jarak tak bisa memisahkan hati yang sudah terpatri. Dengan berat hati, para murid-murid awal itu harus pergi...dan berpamitan pada Sang Guru. Pesan Beliau. "Dimana saja berada, kamu mesti harus berbuat,yang bisa memberi manfaat.Jangan pernah berhenti sampai ajal menanti"Pesan itu jadi bekal mereka menempuh jarak yang jauh dari padepokan.Salah satu santri ada yang harus pergi menyebrang lautan, ada pula yang harus tinggal disebuah dusun terpencil.semua dijalani dengan tetap menjaga hubungan dengan Sang MUrobbi.Bertahun-tahun santri itu pergi, kini padepokan itu telah kian besar dan megah. Ribuan santri berguru pada Sang Guru yang kian kesohor kesaktiannya. Tapi........saat jumlah santri itu kian bertambah, dan padepokan makin terkenal, terbersit berita, tak sedikit diantara mereka saling berselisih dan berebut posisi, ada yang khianat ada pula yang saling berselisih paham. Sang Guru tak henti-henti memberi nasihat untuk tetap menjaga ilmu yang telah diberi...Tapi tetap ada saja selisih yang terjadi.Hingga suatu hari Sang murid lama itu kembali.Segala kerinduan tercurah untuk kembali bersam dengan guru dan padepokannya. ia berkata pada Gurunya" Wahai guru, alangkah ruginya, murid-murid yang tak mau mendalami ilmu, karena ternyata di pedalaman sana, sulit sekali hidup tanpa ilmu darimu" Sang Guru cuma tersenyum, penuh arti,"Bagaimana aku ini guru...Aku terus diperjalankan untuk berjalan antar desa ke desa. ingin sekali aku terus bersama, tapi takdirku membawanya untuk terus berjalan???Apakah aku ditakdirkan untuk terus menjadi orang yang membuka lahan..hingga bila tampak waktu hasil akan dituai, aku harus pergi untuk memulai lagi???"Sang guru menjawab dengan bijak."Semua orang diperjalankan dengan takdir masing-masing yang ditetapkan.Tetaplah berjalan, dan teruslah menanam,hingga saat Tuhan akan tentukan dimana kamu akan dihentikan".Akhirnya Sang murid menemukan tempat, dimana dia bisa bergabung dengan kawan- kawan seperguruan.Tentu mereka tak pernah kenal, siapa dirinya, karena bertahun waktu telah memisahkan.Berbekal pengalaman di perantauan, dan rasa gembira karena rindu akan ketulusan Sang Guru, penuh semangat, dia mencoba menawarkan diri untuk masuk barisan bersama teman teman seperguruan.Tapi.................apa kata mereka????Siapa kamu....apa maksudmu kembali ke sini????Bukankah kamu murid yang telah lama pergi, dan tak pernah tahu apa yang terjadi selama ini??Kamu tak pernah hadir, saat Guru bersedih, saat bencana menimpa padepokan ini??.Ahhh. dalam hati Sang murid yang rindu itupun, menahan sedih,ternyata kawan-kawannya, tak pernah memahami arti hadirnya hati, mereka beranggapan harus selalu diiringi hadirnya fisikTernyata tak mudah untuk kembali saat masing-masing merasa diri lebih berarti. Bagaimana dan dimana ikatan hati yang selalu Sang Guru ajarkan selama ini. Akhirnya sang murid itupun pergi...dan terus berjalan dengan membawa hikmah. Bahwa dia memang diperjalankan untuk terus merangkai bagian-bagian yang terserak dari jalinan ilmu hikmah untuk nantinya siapa yang menyatu, dialah yang masing memiliki kalbu.Dengan atau tanpa padepokan itu.Asal tetap hatinya bersama Sang Guru............

Minggu, 28 September 2008

Bersyukurlah

Assalamualaikum....
Harga-harga naik lagi....
Bersyukurlah..
kita masih bisa makan hari ini...
meski cuma dengan nasi dan garam
Harga-harga naik lagi
bersyukurlah kita masih punya
istri dan anak yang sehat
Saat sakit datang..
Bersyukurlah
kita masih bisa beli obat
tidak sampai dirawat
Saat harus dirawat di rumah sakit
Bersyukurlah..
Kita masih belum terlalu parah
Saat terhimpit banyak hutang
Bersyukurlah masih ada yang mau meminjamkan
Saat kita tak punya rumah untuk tinggal
Bersyukurlah
Karena masih ada kolong jembatan dan langit yang menjadi naungan
Saat kita kehilangan
Bersyukurlah
Masih ada iman...
dan senyuman..
untuk selalu melihat keindahan
betapa Allah dengan segala RahasiaNya
Menghamparkan kelezatan dan kepedihan di jejalanan kehidupan
Mengajarkan kita arti ketundukkan dan kepasrahan
Untuk tetap tegak berdiri
diatas kekuatan iman, yang kokoh menjadi energi
mengalirkan tenaga..
mengecilkan arti musibah...
bahwa semua atas kehendakNya
memberi energi jiwa...
untuk tetap melangkah karena Dia Sang Maha Pemberi
Yang senantiasa menjaga disetiap kedipan mata para hambaNYa

mengukur Fitrah diri

di ujung malam ramadhon,saat shalat tarawih tinggal sebaris jamaah yang datang,saya coba menghitung hari-hari.Dan merenungi lagi apa yang sudah dilalui di episode romadhon kali ini. Coba menimbang kembali adakah gerbang fitri benar-benar bisa kulewati dengan sesungguhnya fitri.sesungguhnya suci.Apa yang bisa menjadi ukuran diri. benarkah kita telah suci hati saat takbir datang disubuh hari???
1. Hakikat Fitri
Fitri,berarti kita telah terlahir kembali, dalam sosok yang ada dengan jiwa kembali pada titik nol sebuah penghambaan. Makna yang sering dikupas, tapi tak semua bisa rasakan kefitrahan. Dimana jiwa merasakan ladazatul iman penghambaan. Ghorizah tadayun keberagaman bergayut indah dipuncak kenikmatan. Kerinduan pada Kekasih yang maha Kasih, menari-nari dijiwa penuh kesejukan, Airmata rindu menemukan kekasih sejati,yang kembali terasa bersama gema takbir di pagi buta.Ahhh... ..bisakah semua itu kita rasakan,tanpa semua baju baru dan lezatnya ketupat lebaran. Tanpa semua itu,,,,dalam kesendirian di tengah takbir....ada kelezatan melebihi apa yang diri ini tampilkan. Itulah sejatinya fitrah diri....bila kita mampu menikmatinya. .saat itulah kita seperti terlahir kembali.Tanpa apa-apa, tanpa siapa-siapa yang ada hanyalah diri ini dan PemilikNYA.

2. Bagaimana mendapatkan hakikat Fitrah diri??
Tak semua orang dapat meraih fitri meski semuanya pasti menikmati hadirnya suasana hari raya ini. Cobalah kita renungi, dimalam-malam akhir, romadhon pergi.Tengok lagi diri ini. Hisab lagi amalan-amalan hati, agar kita tidak jadi orang-orang yang merugi Yang tak mampu menggunakan waktu mulia ini, untuk menjadi manusia robbani.Agar kelak kian bertambah insan mulia yang terlahir kembali untuk menghiasi dunia ditengah maksiat yang terus bersimaharajalela.
Ya Allah ... Biarkan iman untuk tetap ada dihatiku,dan berilah rasa cinta itu untuk tetap merindukanMU' '
Serasa saya haturkan taqoballahu mina waminkum,mohon maaf lahir dan batin.

Jumat, 26 September 2008

Selamat Idul Fitri

Menyudahi dahaga,lapar selama sebulan
Melepasnya dengan takbir kemenangan
Bersama adzan subuh berkumandang
Raih kebahagiaan
Dapatkan ladzatuliman
Genggam kesucian
Bersama ampunan
dan permohonan maaf
atas segala khilaf
Semoga Allah
Mensucikan Jiwa
Hati,pikiran
Kembali pada fitri
Terlahir kembali untuk siap
menyambut hari...
sebagai musafir yang meniti jalan Robbani
Taqoballahu minna waminkum.

Senin, 22 September 2008

Ikhlas,puncak rasa penghambaan

Iman ada dalam jiwa
Amal sholeh adalah penampakannya
Akhlakul karimah adalah buah manisnya
Ikhlas adalah puncak ketaqwaan para hambaNya
Banyak tangga meski dilangkahi
Jujur,amalan hati yang pertama
Sabar, masih upaya untuk menahan diri dari goda dan coba
Diam,dan tak mengeluh saat ujian dan pukulan pertama datang..
Itulah kesabaran....
Rasa sakit, dan kecewa masih ada, belum bisa kita lepaskan dari jiwa.
Tapi IKHLAS
adalah puncak ruhani penggapai maqom surgawi
dimana dia tak lagi merasa
kecewa atas apa yang tak lagi mampu diraih
tak terlalu bangga
atas apa yang dimiliki
semua hadirnya episode hidup
dimaknai
bagai butiran rahmat dan kasih Allah atas diri
yang tak pernah memiliki
hanya sekedar dititipi
untuk ridlo apapun yang terjadi
Itulah Ikhlas
Kekuatan dasyhat
harta karun terpendam
memberi energi jiwa
untuk tetap sehat
untuk tetap kuat
untuk tetap istiqomah
Tak ada kekuatan yang melebihinya.
Karena dia cuma bersandar Atas RobbNYa
Alkholiqu mudabbir.
Sang Maha Pengatur.

Selasa, 16 September 2008

NIKMATNYA LAPAR


Puasa...
menghidupkan makanan jiwa...'
dengan banyak berdoa
membasahkan bibir untuk terus berdzikir
mentadaburkan mata untuk terus membaca Quran
menegakkan anggota badan untuk senantiasa beribadah
menundukkan jiwa untuk terus menambah sujud
menggerakkan tangan untuk banyak bersedekah
Menjelmalah kita jadi jiwa-jiwa mulia
Pupuslah kita dari nafsu-nafsu lawamah
Betapa nikmat rasa lapar...
Karena kita dan Robb kian dekat
Karena iman kiat menguat
Dan Jiwa makin sehat
Dan hati jadi kuat
Dan energi tadayyun menyebar
memberi rahmat
bagi para pejalan ,mengikis banyak keserakahan
menghapus banyak kedustaan
Andai bulan Romadlon hadir lebih dari sebulan,,
Akankah kita jadi ahsanu taqwim....
Ditengah hidup yang kian dholim?
Salam ukhuwah buat semua
Mudah-mudahan kita jadi insan yang terjaga.....
Amien

Sabtu, 02 Agustus 2008

MENDIDIK ANAK DENGAN HATI

Anak-anak adalah kertas putih yang terlahir dengan segenap potensi fitrah yang Allah anugrahkan untuk bisa kita, orangtua kembangkan.mereka terlahir bukan untuk menghadapi tantangan zaman ini tapi, mereka akan dilahirkan untuk menghadapi zaman yang berbeda dengan kita.Bagaimana orangtua mampu mendidik mereka untuk bisa bertahan oleh kerasnya zaman, ataukah, mereka akan tergerus kejamnya zaman yang akan datang.Tengok saja diri kita yang kini telah menjadi orangtua,apakah sama saat dimana masa kecil kita berada. Demikianlah seterusnya.Hidup tidaklah kian menjadi mudah, tapi makin sulit untuk tetap bertahan dalam aqidah dan syari'ah yang mulia.
Sebagai orangtua yang menjadi awal proses pendidikan anak dimulai,haruslah memahami hal-hal yang berkait dengan terbentuknya generasi robbani yang kita impikan.
1.Potensi pembentuk kepribadian
2.Tujuan proses pendidikan
3.Kiat-kiat membesarkan anak dengan kecerdasan emosi
4.Mengembangkan proses kreatif anak
5.Menerima setiap anak dengan ketulusan.
6. Kisah-kisah dibalik tokoh besar,pasti ada sosok ibu yang mulia dan ayah yang agung yang membesarkan dengan cinta
7.Menjadikan doa sebagai kekuatan untuk sebuah proses pendidikan.


1.POTENSI PEMBENTUK KEPRIBADIAN
Proses pendidikan meliputi 3 hal dasar Yaitu:
a.Tarbiyah aqliyah
b.Tarbiyah nafsiah
c.Tarbiyah jasadiyah
Setiap manusia dibekali oleh Allah dengan potensi dasar kemanuasiaannya untuk bisa menjadi Ahsanu taqwim.Manusia yang sempurna.Potensi dasar itu berupa aqliyah, akal dan nafsiyah ,. Keduanya akan membentuk suatu kepribadian. Bagaimana akal dan nafsiyah ini mampu mewujudkan kepribadian yang sempurna, terpengaruh dari bagaimana manusia itu belajar dari proses kehidupannya. Disinilah peran orangtua untuk bisa melukiskan akal dan pribadi anak berdasar aqidah Islamiyah.Akal yang terdidik dengan secara Islami akan menciptakan kecenderungan (muyul) dan pola sikap yang Islami pula. Sehingga ketika seorang anak mencoba untuk memenuhi naluri-naluri yang ada dalam dirinya, dia akan memilih pada hal-hal positif seperti yang terekam dalam dirinya.
a. Tarbiyah aqliyah
Sebagai orang tua, adalah wajib bagi kita memberikan kaidah-kaidah ilmu tentang bagaimana dia sebagai makhluk ciptaan Allah, untuk apa dia dilahirkan, akan kemana dia berjalan,bagaimana dia melewati perjalanan hidupnya.Bila agidah Islamiyah yang kita tanamkan dalam akalnya. Pastilah anak akan memiliki pegangan kuat dalam menjalankan kehidupan sesuai dengan keyakinannya. Tapi bila, kita tidak mampu menanamkan aqidah yang berupa pola pikir islami dalam kehidupannya, di akan mudah memilih jalan yang benar dan tidak terpengaruh oleh kaburnya jaman.Harus dipahami keyakinan yang tumbuh dari pola pikir yang terbentuk, akan lebih kuat mengakar daripada keyakinan yang tumbuh dari sekedar pembiasaan tanpa pemahaman.Ini bisa kita ambil contoh, bagaimana Nabi Ibrahim kecil mencoba mencari Tuhannya dengan cara berpikir tentang alam sekitarnya.Bandingkan dengan kita, yang mendapatkan keislaman sebagai anugrah indah yang diwariskan oleh orangtua kita. Kita tinggal menjalankannya, tanpa mampu memahaminya. Akibatnya ketika jaman berganti, kebiasaan bergeser, bergeser pula kita dari kehidupan Islam yang Indah. Dan anak-anak kitapun makin jauh dari pemikiran Islamnya. Karena jaman yang past1 telah berubah.

B.Tarbiyah nafsiyah
Pendidikan kepribadian menyangkut bagaimana orang tua, mengisi jiwa anak dengan pola kebiasaan yang baik yang sesuai syariat Islam. Mendidik mereka untuk menjadikan Islam sebagi standard kebenaran pasti dari setiap langkah idup yang dijalani. Bukan kebenaran yang berdasar pembiasaan yang bersifat tradisi. Kebenaran Islami memang bukan hal mudah apabila kita tidak punya kaidah dan contoh akan akhlak mulia.Disini orang tua diuji untuk terus menggali ilmu agar bisa menciptakan generasi yang tak cuma pandai tapi juga berakhlak karimah. Sedikit sekali kita mengajarkan arti sabar,arti bersyukur pada anak-anak kita dijaman ini.Arti semangat untuk tetap survive meski hidup dijaman yang tak lagi ramah buat mereka. Lebih banyak anak kita, kita sajikan ilmu alat berupa matematika, sains , agama yang terukur berdasar nilai. Tapi seberapa sering kita mendidik mereka untuk memperjuangkannya cita-citanya dengan niat dan cara yang benar?Menjadikan nilai tidak sebagai tolok ukur, tapi proses mencapainya sebagai acuan seberapa kuat jiwanya untuk memperjuangkan cita-citanya tanpa menghalalkan segala cara, tanpa mengeluh berputus asa, ?Inilah tarbiyah nafsiyah yang perlu dibina.

C. Tarbiyah Jasadiyah
Pendidikan fisik, perlu latihan pula. Rosulloh menganjurkan:"Didiklah anakmu pada tiga hal, berkuda, memanah, dan berenang". Hal ini menggambarkan betapa pendidikan fisikpun menjadi perhatian utama bagi terbentuk generasi Islam.Mukmin yang kuat lebih disukai dari pada mukmin yang lemah. Mengajarkan mereka untuk tetap sehat dan kuat, karena bagaimana mungkin mereka mampu menanggung beban amanah dan tanggung jawab yang besar apabila tidak didukung oleh fisik yang kuat.

2.TUJUAN PENDIDIKAN
Secara umum tujuan pendidikan Islam adalah menciptakan manusia yang mempunyai kepribadian Islam kuat dan tangguh menuju ma'rifatulloh. Dengan membentuk dan membekali akal dengan tsaqofah ,baik tsaqofah khusus(aqidah, akhlak,fiqh)maupun tsaqofah umum (iptek) serta membentuk pola jiwa dengan ketaatan akan perintah dan larangan Alloh.maka akan terbentuk hamba Allah yang khalifatullh dimuka bumi. Memiliki kepemimpinan yang tawadlu pada kehambaan .Untuk mencapai sasaran itu maka harus dibuat kurikulum yang menggabungkan tsaqofah khos dan 'am. Islam menentang model kurikulum yang sekuler, dimana agama menjadi bagian terpisah dari ilmu-ilmu yang lain.Yang terjadi lahirlah ilmuwan cerdas tapi tak memahami arti ketundukan. Mereka menggunakan kecerdasannya untuk membuat kerusakan dibumi.


3. KIAT-KIAT MENDIDIK ANAK DENGAN KECERDASAN EMOSI
Pekerjaan paling penting ketika membina sebuah keluarga,adalah menjadi orangtua.Karena kitalah,yang akan mencetak generasi masa depan. Kitalah guru pertama dan terpenting bagi anak-anak. Tidak seorangpun yang memiliki dampak besar pada kehidupan anak-anak kita selain kita sendiri.Hal itu berarti pada saat melaksanakan tugas tersebut kita harus mengerahkan kasih sayang kesabaran, dan tenaga yang dapat kita kerahkan. Walhasil semua perubahan harus melewati rentang waktu. Mengubah perilaku bukanlah sebuah kemusykilan tapi upya mencapainya butuh kehangatan dan ketulusan dari orangtua yang mendambakan anak-anaknya untuk menjadi pribadi berharga dimasa depan.


A.Reward and Punishment
Akan sangat membantu bila kita tahu kapan kita harus memberi pujian pada anak dan kapan pula kita melakukan hukuman. Pujian kita berikan yaitu pada saat:
1.Hal-hal yang telah dilakukan dengan baik oleh anak anda dan anda bisa mengandalkannya.
2.Perbaikan,
3.Usaha positif untuk menguasai ketrampilan baru.

Saat anak-anak sudah bisa bangun tidur tepat waktu,atau membersihkan tempat tidurnya.Puji mereka pada hal-hal yang sudah dilakukan dengan baik.Bisa dipastikan mereka terus melakukan hal-hal tersebut, karena anda meluangkan waktu untuk memperhatikan mereka.Antusiasme dan perhatian anda terhadap upaya anak-nak anda untuk mencapai sukses
dapat terus mereka bawa ke berbagai bidang kehidupan mereka.Tankap setiap kesempatan upaya positif yang mereka lakukan saat mempelajari ketrampilan baru,misalnya,menerima kritik tanpa membantah, mengakui kesalahan, tidak mengomel saat mengerjakan tugas, berbicara sopan di telepon dan sebagainya.

Langkah-langkah pujian yang efektif:
1. Tunjukkan persetujuan anda
Dengan kalimat, yang membuat anak-anak bangga dengan dirinya sendiri."Wow hebat, Subhanallah,anak sholeh,atau sekedar elusan lembut pada rambut mereka.Menunjukkan persetujuan anda menjadikan anak-anak mengerti bahwa anda tertarik pada apa yang mereka lakukan. sebagai balasan mereka akan menjadi puas dengan diri mereka sendiri.
2. Menjabarkan hal-hal positif
Setelah memberi pujian, jabarkan perilaku tertentu yang anda sukai. Pastikan anak-anak anda memahami apa yang mereka lakukan, sehingga mereka dapat mengulang perilaku tersebut dikemudian hari.Misalnya" Mil, makasih ya...hari ini kamu udah bisa bangun pagi" atau"Fardiya, ibu senang kamu udah bisa jaga adik dengan baik hari ini".Singkat dan mudah dipahami oleh anak.
3.Memberi alasan
Anak-anak memperoleh manfaat jika mereka mengetahui mengapa sebuah perilaku membantu mereka dan orang lain.Hal itu membantu mereka membantu mereka memahami hubungan antara perilaku mereka dan apa yang terjadi pada diri mereka.Misalnya,"Terimakasih kamu sudah bisa bangun pagi, jadi ibu tidak perlu repot membangunkamu, dan kamu tidak terlambat kesekolah."
4.Hadiah
Kadang perlu juga kita memberi hadiah atas perilaku positif yang ditunjukkan, dan sejauh mana kita harapkan perilaku positif itu muncul.Hanya harus dilakukan secara situasional agar tidak menjadi suatu pelicin atau suap.Sesuatu yang sudah menjadi tanggung jawab anak sebaiknya jangan diberi imbalan, begitu pula untuk hal yang sifatnya remeh.Karena imbalan atau pujian yang terlalu sering dilakukan untuk hal-hal kecil, mengakibatkan tidak membawa dampak perubahan pada anak. seperti halnya memberi es krim setiap kali memintanya,akhirnya pujian atau imbalan itupun akan kehilangan pengaruhnya pada anakk kita.
Hadiah atau imbalan tidak harus berupa materi semata, karena bisa membentuk anak kita menjadi sangat materialistik. Bisa berupa non materiil, misalnya.boleh menonton TV, lebih lama. Boleh main diluar rumah. Atau juga,waktu belajar diperpendek,dansebagainya.Konsekuensi positif ini, berkait dengan hal- hal yang paling disukai oleh anak kita. Baik berupa kegiatan ataupun permainan, bisa juga orang-orang yang dicintainya.Pada akhirnya orangtua akan senang bila mempunyai daftar konsekuensi yang murah.

PUNISHMENT
Ketika masalah perilaku negatif terjadi, salah satu jenis konsekuensi negatif
adalah menarik kebebasan.beberapa keadaan di sesuaikan untuk hal ini. Misalnya, jika anak anda lupa waktu main, hingga meninggalkan sholatnya, anda bisa melarangnya untuk bermain sebelum dia melakukan kewajibannya sholatnya, untuk hari yang lain.
TIME OUT
Untuk anak-anak kecil, kehilangan pada waktu-waktu tertentu bisa jadi sangat efektif. Salah satu cara untuk mewujudkan hal itu adalah dengan menggunakan apa yang di sebut "time out" berarti menjauhkan anak dari semua kesenangan dalam kehidupan seorang anak. Cara ini merupakan cara mendisiplinkan anak tanpa harus menggunakan anak tangan atau menaikkan suara aanda.Pada dasarnya, "Time out" mencakup kegiatan menyuruh anak anda duduk di suatu tempat selama beberapa waktu tertentu. Disitu anda akan melihat, bahwa anak sebagian besar tidak menyukai Time out, karena mereka lebih menyukai melakukan hal-hal yang menyenangkan.
Segera setelah terjadi masalah perilaku, jabarkan perilaku yang tidak baik itu pada anak. Perintahkan untuk "time out".Katakan dengan tenang dan cukup sekali saja.Jangan memberi alasan, berbantah, menaikkan suara, atu memukul pantat. Jangan memberi perhatian lebih pada anak anda, pada saat seperti ini.
Pikirkan tempat nyaman untuk daerah time out, seperti kursi,sofa, bangku kecil.Pastikan tempat itu nyaman, terang dan terbebas dari "pengalih perhatian yang menyenangkan", seperti TV,Radio , atou mainan.
Waktu time out, disesuaikan dengan usia anak.satu menit untuk satu tahun.dan seterusnya.
MENAMBAH TUGAS RUMAH
Proses menambah tugas rumah, cukup sederhana,Misalnya, anak anak menaruh pakaian kotornya di lantai. sebagai konsekuensi negatif, anak anda diminta untuk mengumpulkan pakaian kotor semua anggota keluarga.
Dan seterusnya. Banyak contoh bisa diterapkan untuk hal ini.

SYARAT MEMBERIKAN PUNISHMENT
A. Jangan menumpuk konsekuensi negatif diatas konsekuensi negatif lain
Hukuman yang berlebihan, bukan berarti efektif untuk perbaikan, malah bisa berakibat sebaliknya.anak akan makin depresi, dan kehilangan penerimaan diri.
B.Bersikap tenang
Hal yang paling sulit dilakukan oleh para orangtua, adalah bersikap tenang ssat memberikan hukuman. Padahal efektifitas konsekuensi negatif ini, tergantung dari cara penyampaiannya.Pembicaraan penuh kemarahan tidak akan berhasil dan justru menimbulkan lebih banyak masalah.

Sabtu, 26 Juli 2008

Curahan hati seorang guru

Judul diatas saya dapat, saat sabtu pagi saya hadir dirapat kelas anakku yang baru saja naik kelas empat.Menarik sekali untuk saya jadikan judul, karena beliau bercerita di akhir rapat, seakan sebuah ungkapan hati yang telah lama terpendam. Permasalahan klasik ,yang terjadi, dimana sebuah sekolah Islam dimana naungan yayasan harus berbenturan dengan berbagi kepentingan.Menjadi menarik, karena yang terjadi adalah hak-hak guru yang mesti dikorbankan.10 tahun mengajar dengan gaji yang tidak cukup sebulan untuk dimakan,sementara pimpinan yayasan adalah seorang yang menaungi sebuah pesantren dengan santri ratusan.moto yang dikumandangankan sebuah perjuangan, adalah pengorbanan yang memang harus dengan segala resiko. Keikhlasan. Sebuah kata-kata yang mesti ditelan bersama himpitan hidup yang terus menekan.Disatu sisi hati seorang guru paham bagaimana menjaga sebuah kualitas pendidikan,dilain hal yayasan memiliki kepentingan untuk membesarkan diri dengan kuantitas sebagai bagian dari syiar.Sementara para orangtua terheran-heran dengan slogan sd Islam Plus,yang jauh dari konsep keIslaman. Begitulah terus proses bergulir.Jumlah siswa kian membesar, tidak sebanding dengan kesejahteraan guru.Sementara para orangtua kian menuntut untuk terus dan terus menjaga kualitas anak didiknya. Bagaimana ini bisa dipertemukan?

1.Kembali ke visi misi pendidikan Islam
Visi misi Islam digambarkan sebagai segitiga.Dua garis vertikal yang bertemu pada satu garis horisontal. Garis vertikal pertama menggambarkan bahwa ilimu seluruhnya dari Allah, baik ilmu agama ataupun ilmu umum.Garis vertikal kedua menggambarkan seruan untuk membaca (iqro) dengan segala aktivitas dan dinamikanya, dan iqro itu hendaknya disertai dengan bismirobbika.Garis terakhir adalah horisontal yanh menggambarkan emosi manusia yang hendaknya stabil,Dalam surat An Nisa:9 dikatakan:

"Dan hendaklah takut kepada Alloh (cemas) orang-orang yang seandainya meningglkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah yang mereka khawatir terhadap kesejahteraan mereka.Oleh karena itu hendaklah mereka bertaqwa dan menjaga perkataan mereka dengan perkataan yang benar,"(An nisa:9)

Ayat tersebut secara tersirat menyeru agar tidak meninggalkan generasi yang lemah, mengkhawatirkan dsan mencemaskan. Kelemahan ada dalam dua segi, yaitu segi fisik dan materi,seperti lemah materi dan tidak terampil serta segi lemah mental spiritual dengan tampilnya generasi yang membelakangi agamanya.Kelemahan yang paling krusial adalah kelemahan iman spiritual.Rosullloh berkata:

Almu'minunul qowwiyukhoiruu ahabu minal mu'minudhoifu
"Orang mukmin yang kuat lebih dicintai dari pada mu'min yang lemah.

Kekuatan disini dimaknai juga oleh Rosululloh, Bahwa kuat bukanlah yang bisa mengalahkan sekian banyak orang, tetapi kuat adalah yang mampu menguasai diri di saat emosi.(HR. Muslim)

Kembali ke masalah diatas,untuk membangun sebuah konsep kelembagaan Islam dengan mengusung cita-cita mulia bagi generasi Robbani, harus di mulai dengan niat, siqohbillah,dan istiqomah yang kuat ,bagi para pendirinya.Niat yang kuat akan cita-cita mulia semata sebagai amanah, Kekuatan iman yang kokoh, istiqomah membawa syariah.Akan melupakan bayak kepentingan yang sekedar bersifat publisitas sebagai unjuk kekuatan.Tetapi akan lebih mengembalikan pada nilai-nilai dasar sebuah proses pendidikan.Bila itu berjalan indah,akan hapuslah banyak kepentingan pribadi.Hingga mengaburkan nilai-nilai yang tertanam diawal proses pendirian sebuah lembaga pendidikan. Kesalahan klasik dan selalu terulang dari umat Islam.Diawal teguh berjuang, ketika besar lupa akan garis-garis perjuangan. Mengapa kita tak pernah belajar dari sejarah, dimana Islam mengawali kemenangan perang Badar bukan dari jumlah yang besar,dan mendapatkan kekalahan di perang Uhud bukan pula karena jumlah yang kecil. Buklan karena KUANTITAS, tapi KUALITAS. Karena iman adalah energi jiwa. BIsa memberi kekuatan bagi orang sekelilinginya. Bila garis-garis konsep pendidikan ilahi dipegang, insyaAlloh,visi pendidikan akan tercapai.

b.menerapkan konsep magemen Islam di lembaga pendidikan Islam
Rendahnya kualitas dan mutu pendidikan di Indonesia, sudah menjadi rahasia umum. Kurikulum Indonesia lebih banyak dibuat dengan menonjolkan nilai- nilai materialis dan kebendaan, ketinggian IQ tetapi tidak mengarah pada ketinggian EQ dan SQ (spiritual Question)Anak dikatakan berhasil bila nilai rapornya tinggi sekalipun mental spiritualnya rendah.Maka akan lahir anak-anak bangsa yang cerdas tetapi tidak menghaegai menyalitas dan moral serta nilai-nilai uluhiyah.Anak yang cerdas lebih dipuji daripada anak yang sholeh.Padahal kesholehan adalah pasti kecerdasan, sementara cerdas belum tentu sholeh...

Dalam hal metodologi pengajaran, Indonesia masih tertinggal jauh dengan negara maju.Guru di sini lebih memposisikan sebagai subjek pendidikan dan anak sebagai objek pendidikan (center teaching)Maka lahirlah anak didik yang miskin pengalaman pelajaran yang diperolehnya. Berbeda dengan barat.yang menjadikan anak sebagai subjek dalam pengajaran. Sangat menekankan pada diskusi, dialog, analisi yang memancing siswa berpikir kreatif.
Kalau kita kembalikan pada konsep pengajaran Islami, bagaimana Rosululloh Saw, sebagai pendidik mencontohkan pada kita bagaimana semestinya seorang pendidik dan anak didiknya.Ketika Jibril datang ditengah halaqoh beliau, berlaku sebagai murid dan menanyakan hal-hal tentang ke Islaman. Sebagai pendidik beliau mengajarkan dengan memperlakukan setiap muridnya sama baik yang baru ataupun lama. Metode ini menumbuhkan keuletan dan semangat tinggi bagi muridnya dan mewujudkan persamaan fikroh antara guru dengan murid.Beliau juga menjawab setiap pertanyaan Jibril dengan seksama dan memberi jawaban yang memuaskan.mengijinkan muridnya menyampaikan ganjalan hatinya,karena setiap pertanyaan akan memberikan manfaat bagi penanyanya.

Konsep pengajaran yang baik bisa terwujud jika dibalut dengan managemen yang baik pula. Sebuah lembaga pendidikan Islam, seharusnya, memberikan peluang dan kesempatan bagi para guru yang berada dalam naungannya untuk terus meningkatkan kualitas pengajarannya.Profesi guru,memang sebuah pengabdian tetapi tetaplah harus diukur dengan nilai-nilai kesejahteraan. Menciptaka lembaga pendidikan Islam tentu janganlah sampai mengabaikan nilai-nilai Islam, dimana Islam sangatlah mengutamakan pendidikan dan pendidik itu sendiri.Bagaimana sebuah proses pendidikan dapat tercipta jika seorang pendidik terabai kesejahteraannya?
Ad-Dhimasqi menceritakan suatu kisah dari al Wadliyah bin Atho yang mengatakan bahwa di kota Madinah ada tiga orang guru yang mengajar anak- anak.oleh Kholifah Umar bin Khotob atas jerih payah beliau memberikan gaji sebesar 15 dinar tiap bulannya ( 1 dinar = 4,25 gram emas) Dari kisah tersebut, dapat ditunjukkan bahwa pendidikan dan para pendidik menempatkan skala prioritas bagi sebuah negara yang Islami. Bila itu tidak memungkinkan berarti. bagaimana lembaga pendidikan Islam menempatkan managemennya yang beroirientasi pada kesejahteraan guru sebagai ujung tombak lahirnya generasi Robbani.Managemen Islami tidaklah menyampuradukkan kekuasaan sebagai titik tolak sebuah kebijakan. Dalam hal ini, pimpinan yayasan harus mampu menempatkan diri sebagai tokoh panutan, murrobi ruhani yang mampu memberi tauladan dan rujukan pada hal- hal yang bersifat syari'iyah, mendasarkan kebijakan pada kepentingan anak-didik dan pendidik. Karena merekalah tujuan lembaga ini dirikan. Mengedepankan kualitas bukan kuantitas.Menegakkan profesionalitas bukan egalitas.Dan..terakhir meluruskan niat awal sebuah cita-cita mulia. Bila itu dapat terlaksana semua berjalan dalam koridor ilahi, Insya Alloh masalah curahan hati tidak akan terjadi. Lupakan siapa diri ini, tapi bagaimana menjadi insan sejati yang mengabdi semata pada Ilahi.
Pemimpin, atau guru yang baik, bukanlah karena banyaknya murid, tapi ,bagaimana dia mampu menyampaikan ilmunya dengan hati yang terjaga, bukanlah lisan yang mudah bicara.





Rabu, 09 Juli 2008

berbisnis dengan hati

Banyak artikel menulis bagaimana mengawali sukses berbisnis, berbisnis dengan hati.Bagi saya langkah sukses dunia dan akhirat.

1.Mulailah dengan niat

Islam mengajarkan sesuatu hal diawali dengan niat.Seseorang melakukan pekerjaan yang sama mulianya dihadapan manusia,tetapi berbeda niat di hadapan Allah.maka semua itu akan menjadi berbeda nilai nya. Begitu juga dengan memulai berbisnis.Mulailah dengan niat menjadi bagian dari ibadah,memberi manfaat buat diri dan keluarga.Akan ada kepuasan batin yang tak terukur dari sekedar hasil akhir berupa materi yang melimpah.Menjadikan kita tak berhenti pada puncak materi saja, tapi lebih menjadikannya sebagai alat ibadah untuk senantiasa tetap bersyukur bahwa semua adalah titipan.Membuat kita tak akan lupa dengan bagian-bagian harta yang harus disebar.

2. Jagalah dengan Syari'at

Bisnis berarti bagaimana kita mampu menjual produk sebanyak-sebanyak dengan keuntungan yang besar pula.Bagainaba cara kita mendapatkan keuntungan? itulah yang harus dijaga.Bukanlah seorang muslim jika kita hanya berpikir untung ,membuat orang lain buntung.Melakukan segala cara demi mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya, adalah ciri pebisnis kapitalis.mengurangi, timbangan, melakukan tipuan barang dan publikasi palsu yang sebenarnya cuma tipuan.Yang saat ini sedang tren, bisnis sms demi menjaring popularitas dan ketenaran. Cerita dibalik semua kegemerlapan, ternyata hanyalah memberi keuntungan bagi segelintir orang yang memiliki jaringan server sms, sementara sebagian besar orang tak sadar jadi korban penipuan. Tengok aja kisah para AFI, Pildacil, dan aneka Idol lainnya.Bagaimana para orang tua berupaya mengeluarkan biaya demi meraup dukungan sms sebanyak-banyaknya, Sementara pada akhirnya,terpuruk dalam lilitan hutang.Kebanyakan orang mudah tertipu pada segala kemudahan mencapai kemewahan,mereka mencoba apapun demi mempercepat mendapat kebahagiaan materi. Hingga lupa pada koridor-koridor syar'i.Seorang pebisnis muslim harus mampu bertahan menjalankan bisnisnya dengan tetap pegang teguh koridor syar'i ditengah kehidupan yang kian jauh dari kemuliaan agama Ilahi. Bila iu mampu dipegang. Insya Alloh bukan cuma, kehidupan duniawi yang bisa diraih, tapi juga keberkahan dalam keluarga , ketenangan jiwa dan kebahagiaan yang abadi.

3.Melangkahnya dengan tetap semangat

Berapa banyak cerita sukses, hanya berawal dari sesuatu yang kecil.Menjaga bisnis yang kecil dengan terus semangat, tanpa kenal lelah, tetap berpikir positif untuk menjadi besar, modal sukses sebuah bisnis.Banyak mencari inovasi baru dan cara baru dan unik. Jangan mudah tergiur untuk beralih bisnis yang kita tidak pahami, hanya karena mengejar untung besar. Karena pada dasarnya setiap bisnis, apapun jenis usaha yang kita jalani, semua pasti memberi peluang, asal kita tekuni dan kembangkan. Bagi saya modal awal bukanlah materi semata. tapi lebih pada pribadi pebisnis yang ulet dan pantang menyerah.Berapa banyak pebisnis jatuh ditengah jalan dengan modal milyaran, karena berasal berasal dari warisan.atau juga dipuncak bisnisnya tidak mampu mempertahankan kinerja dan inovasinya. terpuruk oleh pesaing-pesaing tangguh yang tidak cuma bermodal uang, tapi semangat kerja yang pantang menyerah.

5. Menghidupi dengan do'a
Setiap kesuksesan, kesulitan dalam perjalanan bisnis tidak lepas dari tangan Allah yang membentangkan episode cerita tiap hambanya.Apapun yang kita usahakan tidaklah mungkin kita raih tanpa Kuasa Sang ILahi. Menundukkan dengan sang Kholik,memberikan ketenangan apabila kesulitan bisnis datang, memberi kesejukan untuk tetap berpikir bijak dalam mengambil keputusan. Bila semua koridor dijaga, pastilah kan lahir pengusaha sukses seperti Nabi Sulaiman yang mulia bukan Qorun- yang durjana,dan kehidupan masyarakat akan tersa lebih indah, karena yang terjadi bukanlah saling memangsa, tapi saling memberi manfaat dimana kita berada. Itulah kehidupan bisnis seorang muslim yang mulia.

Sabtu, 10 Mei 2008

dalam doa panjang

dikebisuan malam dan dinginnya hujan
bersimpuh dalam sujud yang dalam
dan panjang.
Allah....
aku Kau hadirkan
di kehidupan dunia yang renta
andai kau turunkan aku saat
bersama para nabi Mu
mungkin aku tak terlalu galau
risau....
akankan aku kan sampai
diujung kematian
tetap dengan iman dihatiku.....
Allah
kutitipkan anakku
agar hiasan iman tetap
bergantung
dijantung hatinya
kutitipkan anakku...
agar kau jaga
dari silau dunia..
yang menggoda
kutitipkan anakku
agar tetap bersama
dalam jalan kekasihMu
Allah ...
aku tak akan mampu
menjaga mereka
saat musuh...dan nafsu
bagai hembusan angin
yang masuk disetiap celah..
biarkankan doa terus mengalir...
agar iman tetap hadir..
Pertemukan aku dengan hamba yang mencintaiMU
dan orang-orang yang tetap hanif dijalanMu....

indahnya pernikahan

Perrnikahan adalah saat dimana dua jiwa dipersatukan.Malaikat di persaksikan bersama sumpah janji yang terikrar saat itulah mitsaqon gholidho di pertautkan.Ikatan suci yang mestinya didapati dengan proses dan niat yang suci pula. Bukan sekedar kecantikan ataupun ketampanan. Bukan juga jabatan dan materi yang dikedepankan. Jika itu yang jadi alasan,maka akan pasti menjadi pula ujian di samudra pernikahannya kelak.Akan didapati kehampaan ketika harapan tak lagi jadi kenyataan. Akan ada kebimbangan bila hidup tak seperti dijanjikan. Untuk itu , tanyakan lagi diri kita sebelum melangkah, untuk apa kita mesti menikah, kenapa kita memilih dia, sudah benarkah cara kita menuju pernikahan.cukupkah bekal yang sudah kita bawa.Siapkah kita dengan mimpi-mimpi buruk disamudra hidup.?jadikan sandaran hanya pada Allah, percayakan kesempurnaan hanyamilikNya, dan yakinlah,yang terbaik yang dijadikan untuk diri kita. Bukan yang sempurna.Kekurangannya adalah kelebihan kita. Dan Kelebihannya adalah kekurangan kita.Niscaya benar tercipta ikatan kokoh dimana tak ada kata berpisah. Cinta senantiasa tumbuh meski usia kian renta.Hadirnya anak-anak sholeh membawa bahagia hidup yang kian sempurna.Jiwanya dan jiwa kita akan tumbuh menjadi manusia bijak,bersama proses hidup yang penuh goresan cerita suka dan duka.

ketika bicara tak lagi bisa dicerna

Kaetika bicara tak lagi bisa dicerna.Tiap orang punya cerita.Tiap orang membuka suara.Asal bicara.Asal mengumbar kata-kata. Tak lagi disadari, tiap kata bisa jadi fitnah yang membakar jiwa. Bagai sumbu yang siap meledakkan kehancuran dimana-mana. Kata-kata membakar banyak butiran kebaikan. Menghapus pesona kebajikan.. Apalagi jika tertangkap orang awam yang hanya berfikir sederhana tanpa punya saringan jiwa. Jadilah dia sebagai kebathilan yang berbalut keindahan kata-kata.Jadilah kata-kata sebagai lumpur kebusukan yang makin menimbun jiwa-jiwa hampa.Cahaya kebenaran kian tenggelam oleh bibir indah yang makin membahana. Inilah keadaan hidup saat ini, kawan.Semua serba abu-abu.Dimana shibghoh Allah mesti kita tegakkan?Dimana Furqon mesti kita perlihatkan. ?......Ajarkan jiwa untuk selalu berkaca.Beri waktu untuk selalu belajar mencari makna.Tundukkan hati untuk senantiasa berfikir.Biarkan jiwa mengalunkan dzikir-dzikir. Disitu bangunaindah pembeda jiwa akan selalu menghiasidiri.Meski noda cacian tak pernah berhenti, tapi kita tetap menjadi diri sejati yang punya hati nurani.Teruslah bicara bersama hati yang terjaga.Kuncilah mulutmu, dengan terus tundukkan jiwa.