Kamis, 26 Maret 2009

indahnya hati yang ikhlas.....

Adalah Halimah, sosok perempuan yang langka, untuk zaman ini...perempuan sederhana yang hidup bersama suami yang punya penghasilan pas-pasan.Bahkan dikatakan kurang untuk bisa hidup bersama ke-9 putranya.Keluarga yang sederhana, yang teguh memegang ajaran agamanya.mengukur hidup sebagai sebuah ibadah yang harus dilakoninya. Suaminya seorang dosen di sebuah perguruan tinggi negri di kota besar di ujung jawa.Dia sendiri adalah sosok mantan mahasiswa, yang mengabdi untuk laki-laki yang dipilihnya. Saat awal pernikahannya dulu...Kang Arif, calon suaminya,menanyakan apa mahar yang diinginkannya...Halimah hanya meminta sebuah cemeti, alat untuk mencambuk kuda.Tentu saja sang calon suaminya heran...bukankah wanita biasanya menginginkan perhiasan dan segalanya yang bernilai kebendaan?Halimah hanya menjawab"Wahai, kangmas...cemeti ini sebagai wujud, betapa saya ingin menunjukkan pengabdianku pada mas, bila mas tak ridlo atas pengabdianku nantinya sebagai istri, mas berhak menghukumku dengan cemeti ini", Tertegun Kang Arif, betapa ia menjadi semakin yakin akan wanita pilihannya....
Perjalanan pernikahannya....dilakoni sebagai bagian ibadah yang kelelahannya berarti ibadah,sempitnya rizki di rumah kontrakan, dirasakan sebagai hidup yang mesti disyukurinya.
Tahun demi tahun berjalan, anak- anak mereka lahir...Pendidikan agama yang kental, menjadikan mereka anak-anak yang kuat, dan mandiri.Senyum indah Halimah tak pernah lepas dari bibirnya.Semangat mendampingi suami, dengan 9 orang anak tanpa pengasuh...tak menyurutkan langkah-langkahnya membangun dakwah dan ibadah-ibadah sunnah. Hingga pernah suatu saat ia bercerita.Dimana ada suatu hari ia tak mampu membeli makanan untuk dimakan...Dengan sabar, tanpa mengeluh pada seorang pun, dia dan suami akhirnya melakukan puasa...ya ,,seperti cerita Fatimahuzzahro, ananda Rosululloh Shollahu a'laihi wasallam.Subhanallah di depan rumah kontrakannya tumbuh pohon bayam yang dia tak menyadari sebelumnya.Alhamdullillah dengan itu dia makan dan berbuka puasa. Sambil tersdenyum dia bercerita. "Ya ,,saya jadi sering pusing karena makan bayam terus", itu dilakoninya dengan ketabahan seorang perempuan sholehah. Ada lagi cerita menarik yang pantas diambil hikmahnya, saat dia melakoni puasa ...seperti biasa..ketika sempit rizki itu dirasakan..dan lemahnya badan sudah tak lagi merasa kuat menahan...di hari ketika dia menjalankan puasa...Dia dan suami mendapat kehormatan di undang jamuan makan salah seorang kawan di sebuah hotel berbintang.Subhanallah.Begitu ketabahan , keihlasan pastilah berujung sebuah kebahagiaan hati yang teramat dalam. Halimah, sosok perempuan yang bisa jadi penopang. dan Ibu yang siap jadi sandaran...Istri yang kuat dalam keistiqomahan. Membiarkan dirinya untuk keberhasilan pendidikan dan karir suaminya. Dari 9 anaknya 6 diantaranya adalah penghafal Alquran sementara yang terakhir masih berada dalam buainnya.

1 komentar:

Anonim mengatakan...

subhnlh...di zaman sekarang ini rasanya sulit sekali menemui wanita spt itu, apalagi pengaruh yg luar biasa di luar sana

boleh nggak bunda sy nge link blog nya?

makasih