Sabtu, 10 Mei 2008

dalam doa panjang

dikebisuan malam dan dinginnya hujan
bersimpuh dalam sujud yang dalam
dan panjang.
Allah....
aku Kau hadirkan
di kehidupan dunia yang renta
andai kau turunkan aku saat
bersama para nabi Mu
mungkin aku tak terlalu galau
risau....
akankan aku kan sampai
diujung kematian
tetap dengan iman dihatiku.....
Allah
kutitipkan anakku
agar hiasan iman tetap
bergantung
dijantung hatinya
kutitipkan anakku...
agar kau jaga
dari silau dunia..
yang menggoda
kutitipkan anakku
agar tetap bersama
dalam jalan kekasihMu
Allah ...
aku tak akan mampu
menjaga mereka
saat musuh...dan nafsu
bagai hembusan angin
yang masuk disetiap celah..
biarkankan doa terus mengalir...
agar iman tetap hadir..
Pertemukan aku dengan hamba yang mencintaiMU
dan orang-orang yang tetap hanif dijalanMu....

indahnya pernikahan

Perrnikahan adalah saat dimana dua jiwa dipersatukan.Malaikat di persaksikan bersama sumpah janji yang terikrar saat itulah mitsaqon gholidho di pertautkan.Ikatan suci yang mestinya didapati dengan proses dan niat yang suci pula. Bukan sekedar kecantikan ataupun ketampanan. Bukan juga jabatan dan materi yang dikedepankan. Jika itu yang jadi alasan,maka akan pasti menjadi pula ujian di samudra pernikahannya kelak.Akan didapati kehampaan ketika harapan tak lagi jadi kenyataan. Akan ada kebimbangan bila hidup tak seperti dijanjikan. Untuk itu , tanyakan lagi diri kita sebelum melangkah, untuk apa kita mesti menikah, kenapa kita memilih dia, sudah benarkah cara kita menuju pernikahan.cukupkah bekal yang sudah kita bawa.Siapkah kita dengan mimpi-mimpi buruk disamudra hidup.?jadikan sandaran hanya pada Allah, percayakan kesempurnaan hanyamilikNya, dan yakinlah,yang terbaik yang dijadikan untuk diri kita. Bukan yang sempurna.Kekurangannya adalah kelebihan kita. Dan Kelebihannya adalah kekurangan kita.Niscaya benar tercipta ikatan kokoh dimana tak ada kata berpisah. Cinta senantiasa tumbuh meski usia kian renta.Hadirnya anak-anak sholeh membawa bahagia hidup yang kian sempurna.Jiwanya dan jiwa kita akan tumbuh menjadi manusia bijak,bersama proses hidup yang penuh goresan cerita suka dan duka.

ketika bicara tak lagi bisa dicerna

Kaetika bicara tak lagi bisa dicerna.Tiap orang punya cerita.Tiap orang membuka suara.Asal bicara.Asal mengumbar kata-kata. Tak lagi disadari, tiap kata bisa jadi fitnah yang membakar jiwa. Bagai sumbu yang siap meledakkan kehancuran dimana-mana. Kata-kata membakar banyak butiran kebaikan. Menghapus pesona kebajikan.. Apalagi jika tertangkap orang awam yang hanya berfikir sederhana tanpa punya saringan jiwa. Jadilah dia sebagai kebathilan yang berbalut keindahan kata-kata.Jadilah kata-kata sebagai lumpur kebusukan yang makin menimbun jiwa-jiwa hampa.Cahaya kebenaran kian tenggelam oleh bibir indah yang makin membahana. Inilah keadaan hidup saat ini, kawan.Semua serba abu-abu.Dimana shibghoh Allah mesti kita tegakkan?Dimana Furqon mesti kita perlihatkan. ?......Ajarkan jiwa untuk selalu berkaca.Beri waktu untuk selalu belajar mencari makna.Tundukkan hati untuk senantiasa berfikir.Biarkan jiwa mengalunkan dzikir-dzikir. Disitu bangunaindah pembeda jiwa akan selalu menghiasidiri.Meski noda cacian tak pernah berhenti, tapi kita tetap menjadi diri sejati yang punya hati nurani.Teruslah bicara bersama hati yang terjaga.Kuncilah mulutmu, dengan terus tundukkan jiwa.