Kamis, 26 Maret 2009

Menggapai Kebahagian Hati

Setiap orang punya cara untuk mencapainya, dan juga menjawab pertanyaan klasik...bagaimana bahagia menurut anda?
Sebagian orang pasti akan menjawab, bahagia akan dicapai..bila kebutuhan materi telah tercukupi. Punya rumah, mobil bagus, dan istri yang cantik.
Sebagian lagi akan menjawab, bila kita sudah mampu membahagiaakan orang yang kita cintai....dengan apapun yang dimintanya..
Pada orang yang sudah mapan secara materi...akan bingung menjawab standar bahagia ini.karena ia sudah menikmati hidup berkecukupan, tapi belum ada tanda-tanda kebahagiaan yang dicari yang ada adalah kegelisahan jiwa. Penyakit, pusing, migren atau jantung banyak melanda kalangan ini.Lalu apalagi yang kurang?

Ketika ukuran bahagia disandarkan pada tingkat kepuasan seseorang, dia tak akan pernah berhenti. Karena kepuasan dan keingina manusia tak pernah berbatas. lebih panjang dari usia umur manusia itu sendiri...Itulah kebahagiaan nisbi yang terukur oleh nafsu..
Kebagian akan dicapai saat hati berkata.Syukur...Itulah kata yang akan menghentikan banyak ketidakpuasan yang membuat kita tak pernah merasa bahagia..
Tips mencapai bahagia:

1. Perbanyak menghitung kenikmatan 2 kecil yang terlupakan
Saat jiwa terbangun di pagi buta, ingatkan hati bahwa hari ini kita masih diberi usia untuk bisa berbuat, mengumpilkan butiran-butiran kebaikan hari ini.
Banyaklah menghitung nikmat, nikmat diberi fisik yang sempurna, hati yang masih berhias iman, kesehatan badan yang dirasakan untuk bisa meraih rizki yang Allah sebarkan.
Nikamat disetiap kedipan mata yang slalu kita lupakan.Nikmat diberi seteguk air yang bisa melepas dahaga.Nikmat diberi kasur empuk untuk melepaskan kepenatan raga. dan sejuta nikmat berbanding secuil masalah yang mesti kita rampungkan sebagai seorang kholifatulloh yang pantas mengembannya.


2Ikhlaskan masalah kita, pasrahkannya pada SangPencipta
Adalah dunia yang tercipta dengan sunatullohnya, dimana kebahagiaan yang tercipta slalu beriring dengan masalah yang hadir.Sepanjang nafas kita ada..sepanjang itulah masalah melingkupinya. Setiap jiwa punya cerita,setiap insan punya episode cerita berbeda.Tinggal masing-masingnya untuk memaknai dan menjadikannya sebagai cerita bahagia.Menerima masalah sebagai seortang hamba yang tak berdaya, menyerahkannya pada Sang Pencipta untuk mencari solusinya....Itu lebih membuat hati kita lapang...dan mempercepat setiap problema yang menimpa.Ini bukan berarti kita sebagai hamba yang pasif tanpa mau ikhtiar.Tetapi justru saat masalah datang. Terima sebagai bentuk penghambaan kita pada Allah, dan terus berjuang untuk mencari penyelesaiannya.Karena sesungguhnya Tawakal ada diawal perjuangan bukan diakhir perjuangan?Bismillahi tawakaltu 'alallah...Dengan namaMu Ya Allah saya bertawakal,

3.Teruslah berbagi
Kita akan menjadi orang paling egois dan tak peduli, saat masalah bertubi-tubi meliputinya. Hidup terasa sempit. dan pikiran tak lagi mampu berpikir jernih. Tahukah anda, sebenarnya solusinya sangat sederhana, teruslah berbagi. lawan hati yang kikir dengan shodaqoh. Jiwa yang sempit dibersihkan dengan senyum ketulusan, membantu sesama yang membutuhkan, sesungguhnya separuh dari penyelesaiaan masalah telah terpecahkan.

4. Tetap lakukan yang terbaik
Menjadi hamba-hamba mukmin, adalah tujuan hidup seorang muslim.Fokuskan diri untuk menjadi yang terbaik.tanpa terjebak pada kesombongan hati.Hidup yang singkat, bisa dimaknai bila kita mampu merangkai puzzle-puzzle masalah yang dihadapi dengan keyakinan hati. Jiwa yang bahagia akan melahirkan pikiran-pikiran positif untuk memandang masalah sebagai asahan jiwa yang ingin terus menjaga fitrahnya sebagai Robbbani.
Bila 4 hal ini dirangakai Insya Allah kebahagiaaan tercapai, dengan atau tanpa materi sebagai hiasan.

indahnya hati yang ikhlas.....

Adalah Halimah, sosok perempuan yang langka, untuk zaman ini...perempuan sederhana yang hidup bersama suami yang punya penghasilan pas-pasan.Bahkan dikatakan kurang untuk bisa hidup bersama ke-9 putranya.Keluarga yang sederhana, yang teguh memegang ajaran agamanya.mengukur hidup sebagai sebuah ibadah yang harus dilakoninya. Suaminya seorang dosen di sebuah perguruan tinggi negri di kota besar di ujung jawa.Dia sendiri adalah sosok mantan mahasiswa, yang mengabdi untuk laki-laki yang dipilihnya. Saat awal pernikahannya dulu...Kang Arif, calon suaminya,menanyakan apa mahar yang diinginkannya...Halimah hanya meminta sebuah cemeti, alat untuk mencambuk kuda.Tentu saja sang calon suaminya heran...bukankah wanita biasanya menginginkan perhiasan dan segalanya yang bernilai kebendaan?Halimah hanya menjawab"Wahai, kangmas...cemeti ini sebagai wujud, betapa saya ingin menunjukkan pengabdianku pada mas, bila mas tak ridlo atas pengabdianku nantinya sebagai istri, mas berhak menghukumku dengan cemeti ini", Tertegun Kang Arif, betapa ia menjadi semakin yakin akan wanita pilihannya....
Perjalanan pernikahannya....dilakoni sebagai bagian ibadah yang kelelahannya berarti ibadah,sempitnya rizki di rumah kontrakan, dirasakan sebagai hidup yang mesti disyukurinya.
Tahun demi tahun berjalan, anak- anak mereka lahir...Pendidikan agama yang kental, menjadikan mereka anak-anak yang kuat, dan mandiri.Senyum indah Halimah tak pernah lepas dari bibirnya.Semangat mendampingi suami, dengan 9 orang anak tanpa pengasuh...tak menyurutkan langkah-langkahnya membangun dakwah dan ibadah-ibadah sunnah. Hingga pernah suatu saat ia bercerita.Dimana ada suatu hari ia tak mampu membeli makanan untuk dimakan...Dengan sabar, tanpa mengeluh pada seorang pun, dia dan suami akhirnya melakukan puasa...ya ,,seperti cerita Fatimahuzzahro, ananda Rosululloh Shollahu a'laihi wasallam.Subhanallah di depan rumah kontrakannya tumbuh pohon bayam yang dia tak menyadari sebelumnya.Alhamdullillah dengan itu dia makan dan berbuka puasa. Sambil tersdenyum dia bercerita. "Ya ,,saya jadi sering pusing karena makan bayam terus", itu dilakoninya dengan ketabahan seorang perempuan sholehah. Ada lagi cerita menarik yang pantas diambil hikmahnya, saat dia melakoni puasa ...seperti biasa..ketika sempit rizki itu dirasakan..dan lemahnya badan sudah tak lagi merasa kuat menahan...di hari ketika dia menjalankan puasa...Dia dan suami mendapat kehormatan di undang jamuan makan salah seorang kawan di sebuah hotel berbintang.Subhanallah.Begitu ketabahan , keihlasan pastilah berujung sebuah kebahagiaan hati yang teramat dalam. Halimah, sosok perempuan yang bisa jadi penopang. dan Ibu yang siap jadi sandaran...Istri yang kuat dalam keistiqomahan. Membiarkan dirinya untuk keberhasilan pendidikan dan karir suaminya. Dari 9 anaknya 6 diantaranya adalah penghafal Alquran sementara yang terakhir masih berada dalam buainnya.

Kamis, 05 Maret 2009

SEFT Terapi

Judul diatas adalah sebuah psikoterapi yang dikembangkan oleh Bpk Faiz Faizudin, seorang psikolog muda yang mampu mengemas konsep terapi dan menggabungkannya dengan zona spiritual.SEFT adalah singkatan dari Spritua Emotion Freedom Tekhik. Merupakan terapi untuk membebaskan emosi-emosi negatif dalam jiwa untuk mencapai Keberuntungan dalam hidup, kebahagiaan hati, dan kesehatan jasmani. SEbuiag terapi dengan menggabungkan hampir 14 tekhik terapi, untuk mengatasi gangguan fisik yang segian besar berakar dari gangguan emosi dalam alam bawah sadar kita. Seperti migren, maag, vertigo, sinusitis, phobia, depresi, trauma.pecandu rokok,dan sebagainya.Visi misi yang dikembangkan dalam terapi SEFT ini adalah
1. Loving God
Bersyukur dan senantiasa kita mencintai Allah
Menjadi hamba-hamba yang bersyukur, dengan lebih banyak menghitung nikmat Allah yang kita terima, tapi terlupa untuk disyukuri,menjadikan diri ini, akan sampai pada kelapangan hati.Daripada menghitung masalah-masalah yang kita hadapi.Ini menjadi awal bagaimana jiwa kita menjadi lebih sehat.
2.Blessing others
Berbagilah dengan sesama,insyaAllah memjadikan hidup yang terasa berat menjadi lebih ringan.Perbanyak shodaqoh,memperekat ukhuwah,menuntaskan masalah yang selama ini menjadi beban hidup. Sementara kita kebanyakan, bingung atas masalah kita sendiri, sehingga tidak mampu melihat penderitaan orang lain.Padahal shodaqoh yang kita keluarkan,sebenarnya sudah mengurangi sedikit beban masalah yang kita hadapi. Apalagi shodaqoh, bila kita lakukan disaat kita sendiri membutuhkan,itu menjadi kunci jalan keluar disaat kesulitan.
3.Best do it
Lakukan kinerja yang terbaik.Perbaiki terus menerus diri kita, agar kita bisa menjadi orang hidup yang punya arti. Buat diri sendiri dan orang lain....
SEFT, memberi solusi untuk hal fisik yang kita hadapi, dan keberuntungan hidup yang ingin kita raih
Hubungi FAMILY SEFT
Perum Dian Anyar C2 no 3
telp 8222918
hp 08885176119